Jokowi di KTT OKI: Dunia Seolah Tak Berdaya Saksikan Penderitaan Palestina

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengungkap keprihatinannya atas sikap negara-negara di dunia dalam menghadapi penyerangan Israel terhadap Palestina di KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang diselenggarakan di Riyadh, Saudi Arabia.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam siaran langsung di Washington, D.C yang sebelumnya berangkat dari Riyadh seusai gelaran KTT OKI. Jokowi menyampaikan pernyataannya di Washington pada Sabtu, 12 November pukul 21.30 waktu setempat.

"Saat KTT saya menyampaikan secara jujur bahwa dunia seolah tidak berdaya menyaksikan penderitaan rakyat Palestina. Sehingga, saya mengajak negara-negara anggota OKI untuk bersatu dan berada di barisan terdepan dalam memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 13 November

Menurut Jokowi, gencatan senjata antara Palestina dan Israel harus segera diwujudkan, bantuan kemanusiaan harus dipercepat dan diperbanyak, serta perundingan damai harus segera dimulai.

Jokowi juga menegaskan fasilitas publik dan kegiatan kemanusiaan tidak boleh menjadi sasaran serangan dan Israel harus bertanggung jawab atas kekejaman yang telah dilakukan.

Pesan ini, lanjut Jokowi, akan ia sampaikan secara langsung kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam kunjungannya ke AS hari ini.

"Alhamdulillah KTT OKI menghasilkan resolusi yang berisi pesan sangat kuat untuk dunia, dan pesan yang sangat kuat untuk dunia dan pesan inilah yang akan saya sampaikan kepada Presiden Biden esok hari. Di mana, ini adalah suara dari 57 negara atau sekitar sepertiga suara negara di dunia," tegasnya.

Dalam pertemuannya dengan Biden nanti, Jokowi juga akan menyampaikan pesan khusus dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas kepada Joe Biden.

Presiden Joko Widodo tiba di Washington DC, Amerika Serikat, Minggu waktu setempat atau Senin 13 November waktu Indonesia, untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Setelah menempuh kurang lebih 15 jam penerbangan dari Riyadh, Arab Saudi, pesawat Garuda Indonesia (GA-1) yang membawa Jokowi mendarat di Pangkalan Militer Andrews, Washington DC. pada Senin pagi waktu Indonesia, sebagaimana dikutip dari keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Senin, 13 November.

Di bawah tangga pesawat, Jokowi disambut oleh Penjabat Kepala Protokol Amerika Serikat Ethan Rosenzweigh, Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Kim, Duta Besar Indonesia untuk AS Rosan Perkasa Roeslani, dan Atase Pertahanan KBRI Washington DC.Marsma TNI Tjahya Elang Migdiawan.

Selanjutnya, Jokowi dan rombongan kemudian menuju hotel tempatnya menginap dan dijadwalkan memulai agenda kerja pada Senin waktu setempat.

Di Washington DC, Jokowi diagendakan bertemu Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih. Jokowi mengatakan pertemuan tersebut merupakan kesempatan baik untuk menyuarakan posisi tegas Indonesia mengenai situasi di Gaza.