Pembangunan Pabrik Pupuk di Fakfak Papua Dimulai Akhir Bulan Ini
KARAWANG - PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anak usahanya PT Pupuk Kalimantan Timur siap memulai pembangunan pabrik pupuk urea di Kabupaten Fakfak, Papua Barat pada akhir bulan November ini.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan pabrik ini akan menjadi yang pertama di wilayah Indonesia Timur. Nantinya, pabrik ini akan menyuplai kebutuhan pupuk untuk kawasan pertanian di wilayah Papua.
Lebih lanjut, Rahmad mengatakan Indonesia terakhir kali membangun industri pupuk pada tahun 1982. Artinya, sudah lebih dari 40 tahun tidak ada pembangunan industri pupuk baru.
“(Pembangunan pabrik) sudah mulai tahun 1958, lalu 1972, terus berhenti terakhir bangun tahun 1982. Alhamdulillah, pemeritnah sekarang bangun satu klaster pupuk baru,” kata Rahmad usai menghadiri acara Jambore Makmur di PT Pupuk Kujang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu, 11 November.
“Ini setelah lebih dari 40 tahun tidak ada pembangunan industri pupuk baru, kita akan mulai tahun ini membangun klaster baru di Papua Barat,” lanjutnya.
Rahmad mengatakan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek pembangunan pabrik pupuk urea di Kabupaten Fakfak, Papua Barat ini akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kita bangun pabrik satu lagi di Papua Barat, insyaallah akan diresmikan groundbreaking oleh Presiden tanggal 24 November 2023,” ucap Rahmad.
Baca juga:
Mulai Produksi di Tahun 2028
Kata Rahmad, pabrik pupuk urea di Papua Barat ini ditargetkan akan mulai produksi pada tahun 2028. Di mana, salah satu investornya adalah Pupuk Indonesia sendiri.
“Pangsa pasar tentu kalau kita ini utama untuk domestik. Dan memang tanah di Indonesia Timur ini subur sekali,” ucap Rahmad.
Lebih lanjut, Rahmad mengatakan di tahap awal, pabrik tersebut memproduksi pupuk urea. Setelah itu baru memproduksi pupuk NPK.
“Urea dulu, nanti setelah urea ada, kan bahan baku untuk NPK,” tuturnya.
Adapun kapasitas produksi pupuk urea di pabrik PKT itu ditargetkan mencapai 3.500 ton per hari, atau 1,2 juta ton per tahun.
“Mudah-mudahan swasembada pangan yang pernah kita lihat di periode lama di tahun 80-an itu segera akan tercapai karena ada pabrik (pupuk) baru,” katanya.