Nasib Divestasi Diumumkan Lusa, Menteri ESDM: Indonesia Pengendali

JAKARTA - Keberlanjutan divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menemukan titik terang.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan nasib pelepasan saham Vale akan diumumkan pada Jumat, 10 November 2023.

"Hari Jumat lah. Hari Jumat," ujar Arifin kepada media, Rabu, 8 November.

Saat ditanya perihal besaran saham yang akan dilepas Vale, Arifin enggan memberikan jawaban.

Namun, ia memastikan, Indonesia melalui holding tambang BUMN, MIND ID, akan menjadi pemegang saham terbesar dan bertindak sebagai pengendali.

"Ya pokoknya mayoritas lah Indonesia," imbuh Arifin singkat.

Terkait besaran lahan konsesi tambang Nikel yang akan diciutkan, Arifin menyebut tidak akan ada penciutan lahan.

"Enggak ada (penciutan lahan)," pungkas Arifin.

Sebelumnya, Arifin menyebut, Vale pernah menjanjikan akan memberikan harga murah dalam proses divestasinya kepada perusaaan holding tambang pelat merah, MIND ID.

"Vale bilang dia tidak akan kasih harga mahal, kita pegang janjinya," ujar Arfin yang ditemui di Kantornya, Jumat, 3 November.

Sementara itu, Direktur Utama Holding BUMN Pertambangan MIND ID Hendi Prio Santoso mengungkapkan, jika divestasi saham vale sebesar 14 persen belum final dan ada kemungkinan lebih dari jumlah tersebut.

"Belum tentu (hanya 14 persen). Masih di negosiasikan," ujar Hendi kepada media yang dikutip Selasa, 15 Agustus.

Divestasi ini merupakan sebuah keharusan agar Vale masih dapat melakukan operasinya di Indonesia.

Diketahui, jika masa operasi dan kontrak Vale Indonesia yang akan berakhir pada 28 Desember 2025.