Review Film Perjamuan Iblis, Penegasan Tak Ada yang Abadi di Dunia Ini
JAKARTA - Rumah produksi PIM Pictures merilis film horor mereka yang berjudul Perjamuan Iblis dengan menggandeng sutradara baru Kenny Gulardi dan jajaran pemain seperti Fandy Christian, Putri Ayudya, Epy Kusnandar dan pemain pendukung lainnya.
Film Perjamuan Iblis ini menceritakan mengenai sebuah keluarga yang terdiri dari ayah Radit Nugraha (Fandy Christian), ibu Kala Nirmala (Putri Ayudya), dan putra mereka Bima (Jordan Omar). Kehidupan mereka terbilang harmonis dan bahagia sampai akhirnya pada suatu malam Radit mendapatkan telfon dari rumah mengenai kepergian 'ibunya'.
Melihat hal ini, Radit, Kala dan Bima memutuskan untuk pulang ke rumah Radit demi memberikan salam perpisahan kepada sang ibu yang ditemukan mati dalam kondisi tak wajar. Namun, semenjak saat itu kehidupan keluarga ini malah dipenuhi teror khususnya pada Bima yang berkali-kali diganggu oleh makhluk tak kasat mata. Sebagai ibu, Kala berusaha untuk menyelamatkan putranya dari hal-hal jahat tersebut.
Film ini dibuka dengan sangat santai, suasana kekeluargaan yang bahagia dan harmonis layaknya keluarga pada umumnya digambarkan dengan sangat baik oleh Kenny Gulardi sehingga mampu meyakinkan penonton bahwa keluarga ini memang benar-benar keluarga yang baik-baik saja.
Selanjutnya, penggunaan dialog yang tetap formal namun tidak dipaksakan juga membuat pembicaraan antar pemeran enak untuk didengarkan. Hal ini semakin diperkuat dengan pemotongan-pemotongan dialog beberapa karakter yang secara tidak langsung membangun rasa penasaran penonton pada kemisteriusan dan akhir dari film ini.
Fandy Christian yang dipercaya menjadi tokoh utama di dalam film ini cukup baik memerankan karakternya sebagai seseorang yang menyembunyikan sesuatu hal besar kepada keluarganya, hal ini membut Fandy berhasil menutupi citra nya yang biasa dikenal sebagai pemain sinetron. Selain itu, kemistri antara Fandy Christian, Putri Ayudya dan Jordan Omar sebagai satu keluarga juga terlihat terbangun dengan sangat baik sehingga terlihat natural dan tidak canggung.
Baca juga:
Penggambaran hantu atau makhluk yang ada di film ini juga cukup membuat bulu kuduk berdiri. Kemunculannya pun juga tidak terlalu dipaksakan alias sesuai dengan timingnya, meski penonton seakan bisa menebak kapan sang hantu atau makhluk itu akan hadir yang membuat ketegangannya sedikit berkurang. Namun, hal ini bisa ditutupi dengan suara-suara identik yang bisa membuat penonton terngiang-ngiang hingga keluar studio salah satunya ialah jentikan jari.
Terakhir, sebagai sutradara Kenny Gulardi berhasil membangun sebuah plot twist pada akhir film Perjamuan Iblis ini yang membuat penonton tidak menyangka dengan jawaban atas teka-teki cerita yang sudah dibangun sejak awal film. Hal ini yang menjadi daya tarik tersendiri bagi film Perjamuan Iblis yang juga menjadi film horor pertama sutradara Kenny Gulardi untuk penonton bisa bertahan untuk tetap duduk dan menonton flm ini hingga akhir.