Sebut Negara G-20 Terapkan Standar Ganda ke Palestina, Fadli Zon: Kemunafikan yang Nyata

JAKARTA - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Fadli Zon menilai negara-negara G-20 menerapkan standar ganda dalam menyikapi konflik Palestina dan Israel.

Penilaian ini juga pernah diungkapkan Fadli yang merupakan anggota Oranisasi Parlemen Dunia dalam forum parlemen negara KTT G-20.

"Saya baru-baru ini bicara di depan forum negara-negara G-20, di depan ketua-ketua parlemen negara-negara G-20. Di depan parlemen dunia, apa yang ditunjukkan oleh mereka sekarang ini adalah sebuah standar ganda dan kemunafikan," kata Fadli dalam aksi bela Palestina di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu, 5 November.

Fadli membandingkan standar ganda yang tampak pada sejumlah negara anggota G-20. Saat konflik antara Rusia dan Ukraina pecah, G-20 menyebut Ukraina sedang membela tanah airnya. Namun, anggapan mereka berbeda terhadap Palestina.

"Apa yang terjadi di Palestina, mereka bungkam dan mereka mengatakan itu adalah teroris. Ini adalah kemunafikan yang nyata," ungkap Fadli.

Lebih lanjut, Fadli menekankan bahwa penyerangan Israel terhadap Palestina di Gaza merupakan kejahatan kemanusiaan. Karenanya, Indonesia dengan tegas mendukung Palestina untuk merdeka.

"Ini adalah sebuah kejahatan perang dan harus dihentikan. Karena kalau tidak, ini akan semakin banyak korban. Jadi kita menyimpulkan bahwa ini adalah sebuah genosida," ucap dia.

Dalam aksi massa ini, para menteri, pejabat negara, elite politik, hingga selebritis Tanah Air ikut tumpah ruah di Monas membela Palestina dari agresi membabibuta Israel.

Adapun mereka yang ikut aksi bela Palestina di Monas di antaranya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, hingga mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sedangkan selebritis yang hadir, di antaranya Aaliyah Massaid, Hanung Bramantyo, Atta Halilintar, Syifa Hadju, Mulan Jameela, Abidzar Al-Ghifari, Al Ghazali hingga Dinda Hauw.