Ketua KPK Firli Tanya Kapan Pegawainya Divaksin, Menkes Budi Melirik: Pak Ketua Maunya Kapan?
JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri sempat menanyakan pada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin perihal pemberian vaksin COVID-19 terhadap para pegawainya.
Pertanyaan ini disampaikan ketika pimpinan KPK melakukan pertemuan dengan Budi Gunadi untuk membahas perihal program pengadaan dan pemberian vaksin COVID-19.
"Selanjutnya mungkin ada yang bertanya, kapan KPK akan divaksin? Nah, ini tadi kita bahas juga," kata Firli dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube KPK RI, Kamis, 11 Februari.
Menjawab pertanyaan ini, Budi Gunadi mengatakan saat ini program vaksinasi masih diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Pemberian vaksin terhadap pegawai KPK, kata dia, kemungkinan akan dilakukan pada tahapan kedua atau berbarengan dengan vaksinasi dengan pegawai pelayanan publik.
Pada tahapan tersebut, nantinya vaksin COVID-19 yang kemungkinan bakal digunakan adalah vaksin yang diproduksi PT Bio Farma. "Jadi vaksinnya sudah diproduksi di Indonesia. Itu akan selesai keluar izinnya dari BPOM hari Selasa minggu depan," ujarnya.
Baca juga:
- Ini Penjelasan Apotek Bumi Kebon Jeruk soal 'Crazy Rich PIK' Helena Lim Divaksin COVID-19
- Dinkes DKI Investigasi Pemberian Vaksin COVID Helena Lim di Puskesmas Kebon Jeruk
- Polisi Telusuri Dugaan Pidana Pemalsuan Surat Crazy Rich PIK, Helena Lim
- Riza Patria soal Helena Lim Divaksin COVID-19: Nanti Kita Cek Kenapa Bisa Masuk Daftar
Nantinya, setelah izin dari BPOM itu keluar selanjutnya, vaksinasi terhadap pegawai KPK dapat dilakukan. Hanya saja, untuk waktu pelaksanaannya dikembalikan kepada Firli sebagai pimpinan komisi antirasuah.
"Sesudah hari Selasa minggu depan keluar, saya bilang ke Pak Ketua (KPK, red), ya Pak Ketua maunya kapan? Tingga paling kasih waktu dikirim dari Bandung ke Jakarta. Mudah-mudahan tidak macet," kata Budi.
Lebih lanjut, dia mengapresiasi semangat Ketua KPK Firli Bahuri yang antusias dengan pemberian vaksin terhadap pegawainya. "Kalau Pak Ketua KPK semangat, saya tambah senang. Sesegera mungkin yang penting sesudah selasa bapak maunya kapan, tolong disediakan ruangan supaya dokter dokter saya bisa dapat menyuntik," ujarnya.
"Jadi terserah maunya kapan dan disuntik di mana maunya. Apa sekalian dikursi merah ini," pungkasnya sambil menunjuk kursi merah yang ada di ruang pers KPK.