Pemadaman Kebakaran TPA Jalupang Karawang Gunakan Alat Berat Ekskavator

JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengatakan tim menggunakan alat berat membantu pemadaman kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalupang.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karawang Mahpudi mengatakan ketinggian sampah di lokasi kebakaran mencapai 10-15 meter.

"Tingginya suhu udara, kemudian fenomena keluarnya gas dari timbunan sampah sendiri karena titik-titik api sporadis. Jadi kami berupaya melakukan pemadaman dari pinggiran dibantu ekskavator," ujar Mahpudi dikutip ANTARA, Rabu, 1 November.

Mahpudi mengatakan pemadaman dilakukan pada malam hari karena lebih efektif untuk melihat titik api yang menyala dan mempertimbangkan keselamatan personel pemadam kebakaran. Kondisi di lapangan saat ini hanya sterilisasi wilayah, sekaligus pemadaman api.

"Pemadaman pada malam hari setelah maghrib, bahkan sampai jam 02.00 malam. Kami berjibaku dibantu ekskavator menggali sumber api, lalu disemprot. Begitu cara kerjanya," ujar Mahpudi.

Saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang mencari lokasi alternatif untuk menampung sampah, sembari menunggu lokasi TPA Jalupang sepenuhnya padam. Jumlah sampah yang saat ini perlu penanganan di Kabupaten Karawang sekitar 1.200 ton.

Menurutnya, ada dua hal yang menjadi fokus Pemkab Karawang yakni penimbunan sampah baru dan upaya pemadaman TPA Jalupang sembari menunggu turun hujan.

Dari dua hal tersebut, lanjutnya, pemadaman dilakukan dengan menimbun titik api dengan sampah basah yang membuat sumber api tidak menyala dan kepulan asap sudah memutih.

TPA Jalupang mengalami kebakaran pada Sabtu (28/10). Kebakaran tersebut menghanguskan 10 hektare lahan pembuangan sampah di TPA tersebut. Tim gabungan sempat kesulitan memadamkan api karena minimnya alat berat yang tersedia.

Kebakaran ini mengakibatkan dampak kabut asap yang menyebar ke empat desa sekitar lokasi yakni Wancimekar, Pangulah Utara, Pucung, dan Pangulah Baru.