Inggris Alokasikan 2 Juta Poundsterling Bantu Guru Rangkul AI
JAKARTA - Pemerintah Inggris menganggarkan dana sebesar 2 juta poundsterling (sekitar Rp384 miliar) untuk membantu para guru di negara itu mempermudah proses pembelajaran, kata Kementerian Pendidikan Inggris.
"Setiap guru di Inggris akan memanfaatkan sumber daya baru berdukungan kecerdasan buatan (AI) guna membantu mereka merencanakan pembelajaran dan menyusun materi ujian serta membantu mengurangi beban kerja," tulis Kementerian Pendidikan Inggris dalam siaran pers yang disiarkan laman pemerintah Inggris, gov.uk, dilansir ANTARA, Senin, 30 Oktober.
Investasi sebesar 2 juta pound itu disalurkan kepada Oak National Academy untuk menciptakan alat pembelajaran baru berdukungan AI yang bakal menjadi langkah awal dalam menyediakan asisten perencanaan pembelajaran AI yang dipersonalisasi.
Oak National Academy didirikan untuk mendukung guru dalam mendapatkan sumber daya kurikulum daring berkualitas tinggi.
Pengalokasian dana sebesar itu ditempuh menyusul sebuah proyek percontohan alat penyusun ujian dan perencana pembelajaran berdukungan AI.
Baca juga:
- KPU-DPR Bahas Revisi PKPU soal Usia Capres-Cawapres Besok
- Kasus Petugas Rudenim Tewas, WNA Korsel Jadi Tersangka Tapi Bukan Soal Pembunuhan
- Jokowi: Kloter Perdana Bantuan RI ke Palestina Dikirim Pekan Ini
- Muhaimin: Jokowi Sebagai Kepala Negara Tentu Harus Netral, Islam Mengatakan Berlaku Adil Meski kepada Anak Sendiri
Ribuan guru di Inggris sudah mendaftar agar bisa menggunakan alat bantu ajar ini sehingga membantu mereka membuat konten individual yang disesuaikan dengan pengajaran siswa dan berdasarkan konten kurikulum berkualitas tinggi yang dibuat Oak.
Menurut Kementerian Pendidikan Inggris, bantuan dana ini akan membantu Oak meningkatkan kualitas alat-alat bantu ajar sebelum dipakai secara gratis oleh para guru di seantero Inggris.
Selain manfaatnya, potensi dampak buruk AI juga tengah menjadi sorotan dunia sehingga Inggris menggelar pertemuan tingkat tinggi AI pada 1-2 November 2023.
Menurut Sky News, pertemuan tingkat tinggi yang akan diadakan di Buckinghamshire itu akan dihadiri sejumlah pemimpin politik dan industri IT dunia, termasuk PM Inggris Rishi Sunak dan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris, selain juga mengundang China.