Cara Berlari yang Aman Untuk Usia 50an: dari Peregangan hingga Pendinginan
YOGYAKARTA – Tahukah Anda bahwa cara berlari yang aman untuk usia 50an berbeda dengan cara berlari di usia muda. Hal itu dilakukan karena mempertimbangkan kekuatan fisik lansia yang menurun akibat usia. Dengan mempraktikkan cara yang aman maka manfaat kesehatan bisa didapatkan.
Cara Berlari yang Aman Untuk Usia 50an
Seperti diketahui di usia 50 kekuatan fisik akan jauh berkurang dibandingkan saat usia 20 atau 30 tahun. Oleh karena itu pelari dengan usia 50 tahun harus sadar bahwa ada risiko yang rawan terjadi jika tak dilakukan dengan benar. Risiko yang mungkin akan terjadi misalnya cedera otot, cedera sendi, hingga semakin mudah letih.
Banyaknya risiko olahraga lari yang mungkin dialami oleh pelari lansia bisa dikurangi asal melakukan kegiatan tersebut dengan benar. Berikut ini cara olahraga lari bagi lansia.
- Wajib Peregangan dan Pemanasan
Kekuatan dan kelenturan otot pada lansia pasti akan berbeda dengan yang dimiliki oleh anak muda. Oleh karena itu sebelum olahraga lari sangat dianjurkan untuk melakukan peregangan dan pemanasan. Keduanya dilakukan satu jam sebelum berlari atau tiga puluh menit sebelumnya. Jenis peregangan dan pemanasan yang boleh dilakukan pun harus dilakukan dengan hati-hati agar tak mencederai otot.
- Tetap Terhidrasi
Selama berolahraga, pelari usia 50 tahun juga harus menjaga tubuh tetap terhidrasi. Pasalnya tubuh akan banyak kehilangan elektrolit saat melakukan olahraga ini. Disarankan untuk membawa botol minum terutama saat cuaca panas.
- Gunakan Kostum dan Sepatu Lari yang Sesuai
Kostum dan alas kaki sangat penting untuk diperhatikan. Hindari mengenakan pakaian yang terlalu panas dan terlalu tertutup. Anda juga harus memperhatikan sepatu.
Memilih alas kaki sepatu sangat penting untuk dilakukan terutama bagi pelari dengan usia yang tak muda lagi. Pilihlah sepatu lari dengan mempertimbangkan bentuk kaki dan fungsi dari sepatu itu sendiri. Sepatu lari akan membantu aktivitas olahraga tetap nyaman dan risiko cedera sendi jadi jauh berkurang.
- Pilih Rute dan Track yang Aman
Disarankan untuk memilih rute yang aman seperti berlari mengitari lapangan atau komplek perumahan. Selain itu pilihlah track yang tidak terlalu menanjak dan menurun untuk menghindari cedera sendi. Anda bisa berlari di taman kota atau tempat yang datar.
- Jangan Terlalu Kompetitif
Cobalah untuk berlari dengan kecepatan yang disesuaikan dengan kemampuan Anda. Tak perlu memaksakan diri karena itu justru berbahaya bagi diri sendiri. Jangan mudah terpacu dengan partner lari Anda karena kekuatan dan kondisi tiap orang berbeda-beda.
- Dimulai dengan Berjalan
Setelah pemanasan, jangan langsung berlari dengan kencang. Mulailah dengan berjalan santai lebih dulu dengan durasi pendek. Atau Anda bisa menerapkan rasio durasi joging 1:7, yakni 1 menit berlari 7 menit jalan santai.
- Condongkan Tubuh ke Depan dengan Tangan Mengepal
Saat berlari condongkan tubuh sedikit ke arah depan. Sedangkan posisi tangan mengepal. Kepala juga harus dalam keadaan tegak sambil memperhatikan jalan. Hindari menyeret kaki karena akan membuat Anda terselip.
- Lakukan Teknik Napas yang Tepat
Olahraga lari di usia 50 akan membuat napas mudah habis dan terengah-engah. Oleh karena itu teknik napas harus tepat dengan cara menarik napas lewat hidung lalu menghembuskannya lewat mulut. Hal ini dilakukan agar tak terjadi kram otot perut.
- Lakukan Pendinginan
Jangan sepelekan pendinginan. Anda bisa melakukan beberapa gerakan ringan sebagia pendinginan tubuh. Jangan langsung ambil posisi duduk apalagi tertidur.
Itulah informasi terkait cara berlari yang aman untuk usia 50an. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.