Hingga Triwulan III, BRI Catat Telah Salurkan Kredit Rp1.250,72 Triliun

JAKARTA - Hingga akhir September 2023, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tercatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp1,250,72 triliun atau tumbuh 12,53 persen year on year (yoy).

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pencapaian ini masih selaras dengan proyeksi BRI, dimana hingga akhir tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan kredit berada di level 10-12 persen yoy.

"Seluruh segmen kredit tercatat tumbuh positif," ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Rabu 25 Oktober.

Lebih jauh ia menambahkan, khusus penyaluran kredit UMKM BRI juga tercatat tumbuh 11,01 persen dari semula Rp935,86 triliun di akhir Kuartal III 2022 yang lalu menjadi Rp1.038,90 triliun di akhir Kuartal III 2023. Dengan demikian porsi kredit UMKM BRI mencapai 83,06 persen dibandingkan dengan total kredit BRI.

"Kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak positif terhadap pendapatan bunga, dimana hingga akhir September 2023 tercatat pendapatan bunga BRI telah mencapai Rp138,63 trilliun atau tumbuh 13,91 persen yoy," imbuh Sunarso.

Lebih jauh ia menambahkan, keberhasilan BRI dalam menyalurkan kredit tersebut juga diiringi dengan penguatan terhadap aspek Environmental, Social & Governance (ESG) secara komprehensif dalam kegiatan bisnis perseroan. Di mana hingga akhir Kuartal III 2023, kredit yang berbasis ESG BRI mampu tumbuh 11,89 persen menjadi sebesar Rp750,91 triliun, sehingga porsinya mencapai 66,1 persen dari total portofolio kredit.

"Angka tersebut semakin memperkokoh BRI sebagai bank dengan portofolio kredit berkelanjutan terbesar di Indonesia," kata dia.

Di sisi lain, keberhasilan BRI dalam menyalurkan kredit tersebut juga diimbangi dengan manajemen risiko yang baik. Hal tersebut digambarkan dari kualitas kredit atau NPL (Non Performing Loan) BRI yang tercatat sebesar 3,07 persen atau lebih baik apabila dibandingkan dengan NPL pada periode yang sama tahun lalu sebesar 3,09 persen.

Di samping itu, Perseroan juga berhasil menurunkan Loan at Risk (LAR), dimana hingga akhir Kuartal III 2023 LAR BRI tercatat sebesar 13,80 persen. Angka tersebut membaik atau menurun apabila dibandingkan dengan LAR BRI pada September 2022 yang sebesar 18,68 persen.

"Kami optimistis di tahun depan LAR BRI dapat kembali pada posisi dan kondisi pra pandemi, yakni di kisaran 9-11 persen," lanjut Sunarso.

Upaya BRI dalam menjaga kualitas kredit juga berdampak terhadap Credit Cost BRI yang membaik, dari semula 3,02 persen pada Kuartal III 2022 menjadi 2,44 persen pada Kuartal III 2023.

Sebagai bagian dari soft landing strategy, Perseroan juga tetap menyediakan pencadangan yang mumpuni, dimana hingga akhir Kuartal III 2023 tercatat NPL Coverage BRI mencapai sebesar 228,65 persen.

"Penurunan NPL Coverage (dibanding posisi pada masa pandemi) bukan untuk menambah laba, namun untuk penghapusbukuan kredit-kredit UMKM yang terdampak COVID-19," tegas Sunarso.