Teten Imbau Instagram Tak Lakukan Promosi Pakaian Bekas Ilegal
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) mengakui, masih menemukan promosi pakaian bekas ilegal di media sosial, salah satunya di Instagram.
Terkait hal tersebut, Teten meminta Instagram untuk melakukan take down apabila ada pihak-pihak yang masih membuat konten promosi barang ilegal tersebut.
"Kami imbau Instagram untuk mereka turunkan (konten) yang mempromosikan atau menjual pakaian bekas ilegal," kata Teten ditemui di Gedung Kemenkop UKM, Jakarta, Rabu, 25 Oktober.
Teten menambahkan bahwa pihaknya baru-baru ini masih menemukan maraknya akun pengguna Instagram yang menjual pakaian bekas lewat media sosial. Padahal, kata dia, penjualan pakaian bekas impor jelas sudah dilarang negara.
"Kami menemukan ada akun (Instagram) di Bandung yang jualan produk pakaian bekas, itu kan ilegal," ujarnya
Dia juga menegaskan, bahwa pihaknya sudah menemui pihak Instagram dan meminta platform tersebut untuk untuk menurunkan (take down) akun penjualan pakaian bekas impor.
Menurut Teten, Instagram juga memiliki komitmen untuk mengendalikan penyimpangan dalam pembuatan konten di dalamnya oleh pengguna.
"Mereka harusnya punya etika dong. Masa platform global gitu enggak punya etika. Kan, ngawur," ungkapnya.
Baca juga:
Adapun imbauan untuk menurunkan situs penjualan pakaian bekas impor ilegal, lanjut Teten, juga pernah dilakukan terhadap Google dan e-commerce lainnya. Dia menjelaskan, Digital Services Act di Uni Eropa pun mengatur agar platform menerapkan etika ruang digital untuk melindungi dunia usaha dan menciptakan playing field yang setara.
Lebih lanjut, Teten menegaskan, akan terus melihat bagaimana komitmen Instagram dalam pemberantasan penjualan barang ilegal, termasuk pakaian bekas impor lewat platform. Meskipun, Indonesia sendiri belum memiliki aturan seperti Digital Services Act di Uni Eropa.
"Kami ingin meminta komitmen (Instagram). Mereka, kan, bisnis di sini, ini (akun penjualan pakaian bekas impor ilegal) mengganggu juga perekonomian Indonesia. Bukan karena mereka (Instagram) platform Global, boleh mengatur dirinya sendiri, enggak boleh begitu," pungkasnya.