Kedubes AS di Israel Pastikan Perbatasan Rafah Dibuka

JAKARTA - Kedutaan Besar Amerika Serikat di Israel mengatakan pihaknya menerima informasi perlintasan perbatasan Rafah antara Mesir dan Gaza dibuka pada Sabtu pukul 10.00 pagi waktu setempat.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Sabtu, Kedubes AS mengatakan "Jika perbatasan dibuka, kami tidak tahu berapa lama akan dibuka bagi warga asing untuk meninggalkan Gaza."

"Kami mengantisipasi bahwa banyak orang yang akan mencoba menyeberang jika perbatasan dibuka, dan warga AS yang mencoba masuk Mesir diharapkan bersiap akan potensi keadaan yang kacau dan tidak teratur di kedua sisi penyeberangan,” lanjut pihak kedutaan dilansir ANTARA, Sabtu, 21 Oktober.

“Situasinya tetap dinamis dan tidak menentu serta keadaan keamanan tidak dapat diprediksi,” tambahnya.

Pernyataan tersebut menyerukan kepada setiap orang untuk melakukan penilaian menyeluruh terhadap keselamatan dan keamanan pribadi mereka sebelum mempertimbangkan perjalanan apa pun menuju perbatasan atau mencoba untuk menyeberang.

"Kami akan mengirimkan informasi terbaru mengenai pendampingan pemerintah AS di Mesir melalui alamat email ini," menurut pernyataan itu.

Konflik di Gaza, yang dibombardir dan diblokade Israel sejak 7 Oktober, dimulai ketika Hamas memulai Operasi Badai Al Aqsa, sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian tembakan roket dan penyusupan ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Serangan tersebut merupakan pembalasan Hamas atas penyerbuan Masjid Al Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel.

Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi dengan menyasar Hamas di Jalur Gaza.

Dilaporkan 4.137 warga Palestina, termasuk 1.524 anak-anak dan 1.000 wanita tewas dalam serangan Israel di Gaza. Angka tersebut mencapai lebih dari 1.400 di Israel.