Penyakit Ustaz Maaher Tak Diungkap Polisi, Denny Siregar: Entar Dibuka Ente Ribut
JAKARTA - Pegiat media sosial Denny Siregar meminta semua orang tak berspekulasi perihal penyebab meninggalnya Ustaz Maheer At-Thuwailibi di Rutan Bareskrim Polri pada Senin, 8 Februari lalu.
Menurutnya, jika polisi tak mau membuka penyebab meninggalnya Maaher sebaiknya publik mempercayainya. Bukan menebar spekulasi ini itu yang berujung merugikan keluarga almahrum.
"Kalau polisi udah bilang, gak usah kasih tau nama penyakitnya supaya tidak membuat malu keluarganya, ya udah diem aja.. Tahu sendiri lah..," tulisnya seperti dikutip VOI dari akun Twitternya @Dennysiregar7, Rabu, 10 Februari.
"Gak usah merongrong mulu supaya buka2an. Entar dibuka beneran, ente ribut lagi, "Masak sih sampe segitu ???"," imbuhnya.
Baca juga:
- Ustaz Yusuf Mansur Buka Donasi Bagi Istri Almahrum Maaher, Pagi Ini Terkumpul Rp400 Juta
- Ustaz Maaher Meninggal, Hidayat Nur Wahid Minta Polri Transparan, Biar Tak Muncul Fitnah
- Polisi Tak Bisa Sampaikan Penyakit Ustaz Maaher karena Menyangkut Nama Baik
- Sebelum Meninggal Dunia, Ustaz Maaher At Thuwailibi Sempat Dirawat 5 Hari di RS Polri
Diberitakan sebelumnya, pihak Mabes Polri menyatakan tak bisa menyampaikan penyakit yang diderita Ustaz Maaher At-Tahuwailibi alias Soni Ernata. Ustaz Maaher meninggal dunia di Rutan Bareskrim Polri.
“Saya tidak bisa menyampaikan sakitnya apa karena ini sakitnya sensitif, ini bisa berkaitan dengan nama baik almarhum," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono kepada wartawan, Selasa, 9 Februari.
Yang terpenting, kata Argo, pihak kedokteran polisi telah memberikan perawatan terbaik terhadap ustaz Maaher selama mengeluhkan sakit
"Dari keterangan dokter dan perawatan yang ada saudara Soni Ernata ini sakitnya sensitif yang bisa membuat nama baik keluarga juga bisa tercoreng kalau kami sebutkan disini," kata Argo.
Mabes Polri menegaskan pihaknya sudah melakukan pembataran atau penahanan di rumah sakit terhadap Ustaz Maaher At Thuwailibi alias Soni Ernata.
"(Pembantaran) Sudah kami lakukan dan ada suratnya kita permohonan penyidik ke rumah sakit Polri Bhayangkara. untuk apa? untuk dilakukan perawatan," ucap Argo.
Semua perihal perkembangan kesehatan Ustaz Maaher pun tertulis dalam catatan rekam medisnya. Sehingga, hal ini sekaligus menampik semua anggapan meninggalnya Ustaz Maaher bukan disebabkan karena sakit.
"Kami sampaikan dari rumah sakit ini banyak, jadi tidak hanya sekali tetapi ada banyak yang di lakukan setiap hari, ini ada hasilnya. Semua ini adalah rekam medis. artinya ini keterangan dari dokter yang bersangkutan adalah sakit. Hasil lab juga ada kita cek semuanya," kata Argo.
"Ini beberapa hasilnya yang kita dapatkan dari dokter dan laboratorium juga ada kita lakukan ini. Juga sudah ada dari Pusdokkes Polri," sambung dia.
Meski polisi menegaskan penyebab meninggalnya ustaz tersebut karena sakit, namun Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam menyebut pihaknya akan meminta keterangan kepada pihak kepolisian.
"Kami akan meminta keterangan kepolisian terkait penyebab kematian (Ustaz Maaher, red)," kata Choirul saat dihubungi wartawan, Selasa, 9 Februari.
Dia mengatakan permintaan keterangan tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Sebab, kematian seorang tahanan di rumah tahanan seperti yang dialami oleh Ustaz Maaher menjadi perhatian bagi Komnas HAM.
"Meninggalnya tahanan perlu informasi yang dalam. Walau polisi telah mengatakan dia meninggal sakit, penting untuk diketahui sakitnya apa dan bagaimana sakit itu berlangsung di rutan dan sampai meninggal," ungkapnya.