Lebih Rendah dari Nasional, Inflasi di Jakarta September 2,93 Persen

JAKARTA - Tingkat inflasi di DKI Jakarta pada bulan September 2023 sebesar 2,93 persen. Dari pencapaian ini, Pemprov DKI Jakarta lewat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mendapat penghargaan dari Kemendagri.

"Jakarta Berhasil Kendalikan Inflasi Sebesar 2,93 persen. Raih penghargaan sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Terbaik kategori Jawa & Bali pada September lalu," tulis akun Instagram dkijakarta pada Jumat, 20 Oktober.

Pemprov DKI berujar, laju Laju inflasi tahunan DKI Jakarta bulan September 2023 (yoy) dari September 2022 sebesar 1,89 persen. Hal ini tercatat dalam data Badan Pusat Statistik DKI Jakarta.

Angka ini pun lebih rendah dari laju inflasi nasional, yakni 2,28 persen bulan September 2023 (yoy).

"Targetnya, TPID Provinsi DKI Jakarta mampu menjadi pilar pengendalian laju inflasi DKI Jakarta di kisaran 2-4 persen," ucapnya.

Pemprov DKI juga mendapat insentif fiskal yang diberikan oleh Kemenkeu dan Kemendagri sebagai daerah yang berhasil dalam kinerja pengendalian inflasi daerah.

Insentif fiskal periode 1 sebesar Rp11,67 miliar dan periode 2 sebesar Rp10,17 miliar. Semua dialokasikan untuk Program Pangan Subsidi periode 1 pada 26 Juli 2023 dan Periode 2 pada 14 September 2023.

Sementara pada Agustus 2023, laju inflasi tahunan DKI Jakarta bulan Agustus 2023 (yoy) sebesar 2,93 persen, lebih rendah dari laju inflasi nasional yang mencapai 3,27 persen.

Berikut adalah upaya Pemprov DKI dalam mengendalikan inflasi:

- Gerakan menanam pangan di lahan perkotaan atau urban farming.

- Launching Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

-Operasi pasar murah/gerakan pangan murah/bazar murah

- Perluasan kerjasama antar daerah (KAD).

- Program pangan bersubsidi.

- Gerakan pangan murah.

- Monitoring harga dan ketersediaan stok pasokan pangan.

- Membangun gerai distribusi pangan,

- Update data harga pangan di sistem Info Pangan Jakarta (IPJ) dan Sistem Informasi Ketahanan Pangan (SIKP).