Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Kementerian PUPR Lakukan Modernisasi Irigasi lewat Cara Ini

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, implementasi modernisasi irigasi merupakan salah satu upaya mendukung ketahanan pangan dan air nasional.

"Kami perlu melakukan modernisasi irigasi untuk meningkatkan keandalan layanan irigasi menjadi lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan melebihi perencanaan semula," kata Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah dalam keterangan resminya, dikutip Jumat, 20 Oktober.

Zainal mengatakan, Indonesia saat ini memiliki daerah irigasi (DI) seluas 9.136.028 ha.

Demi mendukung ketahanan pangan nasional, Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya, di antaranya pembangunan dan pengembangan jaringan irigasi baru, peningkatan tata kelola operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, serta rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi jaringan irigasi.

Modernisasi irigasi dilakukan melalui kegiatan perbaikan dan pembaruan keandalan penyediaan air irigasi, perbaikan sarana dan prasarana irigasi, penyempurnaan sistem pengelolaan irigasi, penguatan institusi pengelola irigasi, serta pemberdayaan sumber daya manusia.

"Melalui modernisasi irigasi, kami mengharapkan perbaikan dan peningkatan kinerja layanan irigasi secara menyeluruh, khususnya pada jaringan irigasi yang dikelola pemerintah daerah. Sehingga, diharapkan dapat meningkatan produktivitas pertanian guna mencapai ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Dia menyebut, implementasi modernisasi irigasi telah mulai dilakukan di DI Rentang, Jawa Barat, yang mengairi areal pertanian seluas 87.840 ha di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu, dengan memanfaatkan debit Sungai Cimanuk.

"Dengan modernisasi yang telah dilakukan, diperkirakan pada 2025 dapat meningkatkan indeks pertanaman hingga 280 persen di tiga kabupaten yang didukung DI Rentang," tuturnya.

Selain modernisasi bendungan, Zainal menambahkan, demi membantu peningkatan produksi pangan, Kementerian PUPR telah membangun 61 bendungan selama 2014-2024.

Dari 61 bendungan tersebut, sebanyak 52 bendungan dengan total kapasitas tampungan 3.746,51 juta meter kubik memilki potensi pemanfaatan layanan irigasi untuk 71 daerah irigasi.

"Melalui pembangunan bendungan, luas irigasi yang dapat dimanfaatkan akan mengalami peningkatan dari awalnya 761.542 ha (10,66 persen) pada 2014 menjadi 1.147.510 ha atau (16,17 persen) pada 2024. Sehingga, indeks pertanaman yang semula rata-ratanya sekitar 137 persen akan meningkat menjadi sekitar 254 persen," pungkasnya.