Pemerintah China Protes Keras Terhadap Pembatasan Chip Baru AS

JAKARTA - Pemerintah China  telah mengeluarkan protes tegas terhadap Amerika Serikat atas pembatasan terbaru terhadap ekspor chip. Hakl ini disampaikan oleh kementerian luar negeri China pada  Rabu, 18 Oktober setelah pemerintahan Joe Biden menerbitkan langkah-langkah baru untuk membatasi akses Beijing ke teknologi canggih.

"Dengan pembatasan dan pemutusan paksa untuk tujuan politik, hal ini melanggar prinsip ekonomi pasar dan persaingan yang adil," demikian pernyataan kementerian tersebut dalam tanggapannya terhadap pertanyaan dari Reuters.

AS telah mengatakan bahwa mereka tidak ingin menghambat perkembangan ekonomi China, dan China berharap AS akan mematuhi hal ini daripada hanya berkata satu hal dan melakukan yang lain.

Pada Selasa, 17 Oktober, Washington mengumumkan rencananya untuk menghentikan pengiriman ke China dari chip kecerdasan buatan yang lebih canggih yang dirancang oleh Nvidia dan perusahaan lainnya.

Mereka juga membatasi sejumlah chip canggih dan alat pembuatan chip ke sejumlah negara termasuk Iran dan Rusia, serta memasukkan desainer chip China, Moore Threads dan Biren ke dalam daftar hitam.

Indeks CSI Semiconductor China  turun 1,4% pada  Rabu lalu setelah pengumuman ini, sementara Indeks STAR Chip kehilangan 1,2%. Sebuah indeks yang melacak perusahaan kecerdasan buatan (AI) China  ditutup 1,8% lebih rendah setelah mencapai level terendah dalam sembilan bulan.

Saham AI lebih terpukul setelah AS mengumumkan kontrol lebih lanjut terhadap ekspor chip Nvidia ke China, demikian UBS menulis dalam sebuah catatan kepada klien.

Yang Wang, seorang analis senior di Counterpoint, mengatakan ia memperkirakan hanya akan ada gangguan terbatas terhadap industri AI China mengingat banyak yang telah bersiap untuk pembatasan ini dan menyimpan stok chip. Namun, dampaknya bisa lebih nyata dalam jangka menengah hingga panjang dan bisa membuat kesenjangan antara China dan pesaing global dalam AI semakin membesar dalam beberapa tahun mendatang.

Charlie Chai, analis di 86Research, mengatakan bahwa pembatasan tersebut kemungkinan akan lebih meningkatkan agenda swasembada yang sedang didorong oleh Presiden China, Xi Jinping.

Sementara Nvidia tidak akan dapat menjual beberapa chip AI ke China, aturan baru ini juga akan mencegah teknologi canggih digunakan untuk memproduksi chip yang dirancang oleh dua pesaing terbaiknya, Biren dan Moore Threads, startup China yang didirikan oleh mantan karyawan Nvidia.

Biren mengatakan pada  Selasa bahwa mereka sedang mengevaluasi dampak yang mungkin terjadi pada perusahaan dan akan mengajukan banding kepada pemerintah AS untuk meninjau kembali keputusan tersebut. Moore Threads mengatakan bahwa mereka sedang berkomunikasi dengan semua pihak yang terlibat dan sedang mengevaluasi dampaknya.