Anjlok! Nilai Impor RI September 2023 Turun 8,51 Persen
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menapap nilai impor September 2023 mencapai 17,34 miliar dolar AS atau turun 8,51 persen secara bulanan.
"Impor migas senilai 3,33 miliar dolar AS atau naik sebesar 25.04 persen dibandingkan bulan sebelumnya," ujar Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin 16 Oktober.
Sementara itu impor non migas senilai 14,01 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 13,60 persen.
Ia menjelaskan penurunan impor non migas secara bulanan dikarenakan peran dari beberapa kelompok barang yaitu mesin dan perlengkapan elektik serta bagiannya (HS25) yang turun 17,95 persen. Kemudian kelompok mesin dan peralatan mekains (HS84) turun 11,89 persen dan ampas dan sisa industri makanan atau HS23 yang turun 39,02 persen.
"Sementara peningkatan impor migas sebesar 25,04 persen disebabkan karena meningkatnya impor minyak mentah yang naik 94,40 persen," lanjut Amalia.
Dengan demikian, secara tahunan nilai impor September 2023 juga mengalami penurunan sebesar 12,45 persen.
"Secara tahunan juga impor migas turun 2,85 persen sementara impor non migas turun 14,46 persen melanjutjkan tren penurunan yang juga terjadi pada bulan lalu," beber Amalia.
Adapun impor Indonesia menurut penggunaan pada September 2023 untuk barang konsumsi sebesar 1,67 miliar dolar AS, impor barang modal sebesar 2,98 miliar dolar AS dan bahan baku penolong impornya sebesar 12,69 miliar dolar AS.
Kemudian bahan baku penolong menyumbang 73,19 persen dari total impor bulan september 2023.
Secara bulanan nilai impor mengalami penurunan untuk seluruh jenis penggunaan. Impor barang konsumsi mengalami penurunan terdalam secbesar 22,10 persen yang didorong oleh penurunan impor komoditas mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya serta kendaraan dan bagiannya serta serealia.
"Impor bahan baku penolong yang turun 4.86 persen didorong oleh penurunan impor komoditas ampas dan sisa industri makanan, mesin dan peralatan mekanis serta mesin dan perlengkapan elektrik dan bagiannya," tambah Amalia.
Baca juga:
Impor barang modal yang turun 12.27 persen terutama didorong oleh penurunan impor komoditas mesin dan peralatan mekanik serta bagiannya, mesin dan perlengakapan elektrik dan didorong penurunan impor kapal, perahu dan struktur terapung.
Secara tahunan nilai impor menurut jenis penggunaan mengalami peningkatan kecuali pada barang modal.
"Barang konsumsi naik 1,03 persen, bahan baku penolong naik 0,09 persen tetapi barang modal turun impornya sebesar 15,57 persen secara yoy," pungkas Amalia.