Bela Palestina, Ratusan Masyarakat Bengkulu Gelar Aksi di Simpang Lima Ratu Samban
BENGKULU - Ratusan masyarakat di Kota Bengkulu yang tergabung dalam Aliansi Bengkulu Aksi Damai untuk Al-Aqsha melakukan aksi damai bela Palestina di Simpang Lima Ratu Samban Kota Bengkulu.
Aksi tersebut dilakukan untuk meminta Pemerintah Indonesia segera mengambil tindakan lebih jauh untuk membantu kemerdekaan Palestina.
"Aksi ini menanggapi penyerangan yang dilakukan oleh Israel terhadap masyarakat Palestina dan ribuan warga telah meninggal dalam permasalahan tersebut," kata Koordinator Aksi Riki Pratama Putra, mengutip Antara, Minggu, 15 Oktober.
Aksi tersebut juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil tindakan berupa sanksi terhadap Israel karena telah melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat.
Oleh karena itu, Aliansi Bengkulu Aksi Damai untuk Al-Aqsha (Badai Al-Aqsha) yaitu mengutuk keras pelanggaran HAM berat, kejahatan Genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina di Gaza sehingga menyebabkan meninggalnya ribuan warga Palestina.
Baca juga:
- Lempar Bayi ke Dalam Ember Besar, Ibu di Pesanggrahan Hanya Tertawa-tawa Sambil Rekam Video
- Kebakaran Rumah Warga di Pedati, Sembilan Unit Mobil Damkar Diterjunkan ke Lokasi
- Pihak SMPN 132 Cengkareng Berlakukan PJJ 1 Hari Pascaperistiwa Murid Jatuh dari Lantai 4
- Tiga Pemotor Tewas Usai Terseret 100 Meter di Kemayoran Akibat Ditabrak Innova Putih, Pengemudi Mobil Sempat Kabur
Kemudian, mengutuk sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, India, Ukraina dan semua negara yang mendukung serta memberikan bantuan dalam tindakan kejahatan perang dan kemanusiaan pada warga Palestina.
Mendesak PBB dan masyarakat Internasional memberikan sanksi terhadap pelanggaran-pelanggaran hukum internasional, kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel.
Selanjutnya mendesak PBB dan masyarakat internasional mendesak Israel untuk menghentikan isolasi, aneksasi dan agresi kepada Palestina serta membuka akses bagi bantuan kemanusiaan agar dapat masuk ke wilayah Gaza.
"Kami juga meminta Pemerintah Indonesia untuk menjalankan amanat konstitusi dan amanat sejarah untuk berpihak pada Palestina hingga Palestina Merdeka," ujar Riki.