Bitcoin Halving 6 Bulan Lagi, Para Analis Mulai Prediksi Harga BTC
JAKARTA - Bitcoin halving yang akan datang semakin dinanti-nantikan kalangan komunitas kripto. Halving BTC dijadwalkan akan terjadi dalam waktu lebih dari enam bulan, dan sekarang para analis memberikan prediksi mereka mengenai potensi peristiwa tersebut.
Sebagai informasi, peristiwa halving Bitcoin mengurangi reward penambangan dari 6,25 menjadi 3,125 per blok dan terjadi setiap empat tahun sekali atau setiap 210.000 blok. Saat ini, lebih dari 93% dari total kemungkinan pasokan Bitcoin telah beredar, membuat setiap halving berikutnya berpotensi untuk mempengaruhi pasar secara signifikan.
Menurut Rekt Capital, saat ini tinggal 189 hari lagi sebelum Bitcoin mengalami halving. Mereka mengacu pada data sebelum halving kedua Bitcoin pada Juli 2016. Pada saat itu, Bitcoin mengalami penurunan harga sekitar 25% sekitar 189 hari sebelum halving, diikuti oleh fase akumulasi selama dua bulan sebelum peristiwa tersebut. Harga Bitcoin, seperti yang terlihat selama fase akumulasi tahun 2015, bisa jatuh di bawah $22.000 (Rp346 jutaan).
Setelah fase akumulasi berakhir, Bitcoin memulai reli pra-halving dan mencapai harga $776 (Rp12,2 jutaan) pada tahun 2015. Namun, analis mencatat bahwa peristiwa pra-halving ini mencakup penurunan sekitar 40%, yang kemudian diikuti oleh periode akumulasi ulang pasca-halving yang membuat harga Bitcoin berkisar antara $566 - $776 (Rp8,9 jutaan - 12 jutaan). Fase akumulasi ulang ini berlangsung selama 6 bulan hingga Desember 2016 ketika tren naik parabola dimulai.
Baca juga:
Chang Peng Zhao Komentari Bitcoin Halving
CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ), juga memberikan pandangan mengenai Bitcoin halving berdasarkan pengamatan masa lalu. Dia memperingatkan bahwa meskipun ada banyak berita dan euforia menjelang halving, lonjakan harga Bitcoin tidak akan terjadi secara instan setelahnya. Menurut CZ, sejarah menunjukkan bahwa kenaikan signifikan dalam harga Bitcoin biasanya terjadi sekitar setahun setelah peristiwa halving. Dia menekankan bahwa pasar kripto cenderung memiliki ingatan yang pendek.
CZ menegaskan bahwa sebab dan akibat dalam pasar kripto tidak selalu dapat diprediksi dengan pasti, dan sejarah tidak selalu mencerminkan masa depan. Halving sebelumnya telah membawa efek positif dalam beberapa bulan setelahnya. Dengan demikian, potensi pasar bull parabola mungkin tidak akan terwujud hingga tahun 2025.
Sementara itu, analis lain yang dikenal sebagai Bluntz merasa bahwa siklus Bitcoin saat ini telah mencapai titik terendah, tetapi dia juga tidak mengecualikan kemungkinan penurunan harga lebih lanjut. Dia menganggap kita berada dalam fase siklus yang bisa melihat harga Bitcoin turun ke kisaran $19.000 - $20.000 (Rp299 juta – 315 jutaan) dan kemudian terus naik hingga tahun 2024.
Ada juga prediksi bullish lainnya, seperti yang diajukan oleh tiga eksekutif Pantera Capital. Mereka memperkirakan bahwa Bitcoin akan mencapai $35.000 (Rp551 jutaan) sebelum halving dan kemudian melonjak menjadi $148.000 (Rp2,3 miliar) setelahnya.