Tersandung Kasus Rasisme, Penjualan Album Morgan Wallen Meningkat
JAKARTA - Penyanyi country Morgan Wallen jadi perbincangan setelah sebuah video memperlihatkan dirinya melontarkan kata-kata rasial pada pekan lalu.
Setelah video tersebut beredar, album terbarunya, Dangerous: The Double Album dihapus dari layanan streaming dan radio-radio besar. Kontrak Wallen dengan label rekaman Big Loud Records juga berakhir.
Tetapi, penggemar Morgan Wallen justru menunjukkan reaksi berbeda. Menurut laporan Billboard pada hari ini, Selasa, 9 Februari, albumnya terjual lebih dari 25 ribu keping atau terhitung mengalami peningkatan 102 persen.
Total jumlah unduh albumnya juga meroket sampai 67 persen serta streaming albumnya meningkat 3 persen atau diakumulasi sebanyak 160 juta streaming.
Baca juga:
Hannah Karp selaku Editorial Director Billboard mengatakan, album ini banyak didengarkan karena orang-orang penasaran dengan musik Morgan Wallen.
“Penggemar mendengarkan lagunya karena mereka tidak bisa mendengarkan di radio lagi. Beberapa penggemar streaming sebagai dukungan yang biasa dilakukan oleh penggemar berat.”
Meskipun albumnya dihapus dari pemutaran radio tetapi Karp tidak bisa memprediksi efek apa yang dirasakan Morgan Wallen. “Radio adalah pendorong konsumsi yang kuat jadi kemungkinan besar berpengaruh terhadap streaming dan penjualan.”
Album Dangerous: The Double Album dari Morgan Wallen dinobatkan sebagai album country pertama yang menempati posisi pertama Billboard 200 sejak tahun 2003.