Delay Sehari, Arianespace Akhirnya Luncurkan 12 Satelit dengan Roket Vega
JAKARTA - Arianespace, perusahaan satelit komersial, membatalkan peluncuran roket Vega pada 6 Oktober. Pembatalan ini dilakukan dalam beberapa jam sebelum peluncuran digelar.
Menurut catatan Space, Arianespace membatalkan peluncuran untuk melakukan pemeriksaan terakhir sebelum lepas landas. Roket Vega hanya mengalami delay, bukan pembatalan sepenuhnya.
Setelah diperiksa, Vega diluncurkan sehari setelahnya dari Guiana Space Center dengan membawa 12 satelit berbobot 1.242 kilogram ke orbit. Peluncuran ini menjadi misi pertama bagi Vega di tahun 2023, tetapi menjadi misi peluncuran ketiga bagi perusahaan.
Roket Vega memulai debutnya di tahun 2012 dan sejauh ini telah terbanyak sebanyak 22 kali. Vega dirancang dengan ketinggian 30 meter dan beban 1.500 kilogram. Namun, Vega yang digunakan di misi ini berbeda dari Vega sebelumnya, yaitu Vega-C.
Baca juga:
Misi dengan roket Vega ini diberi nama VV23. Pada penerbangan 7 Oktober lalu, VV23 membawa dua belas muatan. Dua muatan di antaranya adalah THEOS-2 dan FormoSat-7R/Triton yang masing-masing berasal dari Thailand dan Taiwan.
Muatan FormoSat-7R/Triton, menurut rilis Arianespace, dilengkapi Global Navigation Satellite System-Reflectometry (GNSS-R). sistem ini mampu mengumpulkan sinyal dari laut dan menghitung medan angin di laut.
Sementara itu, sepuluh muatan lalinnya tidak dirincikan oleh Arianespace. Namun, perusahaan itu menyebutkan bahwa sepuluh muatan lainnya berupa CubeSat dengan berbagai macam konfigurasi.