Analisis JK soal Pilpres 2024: Agak Sulit Jika Satu Putaran
JAKARTA - Wapres ke-10 Jusuf Kalla menganalisa soal putaran pilpres 2024. Menurutnya, satu putaran agak sulit terjadi apabila diikuti oleh tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Jusuf Kalla juga meyakini, bakal ada tiga poros koalisi pada pemilu mendatang. Pilpres 2024 menurutnya kemungkinan akan berlangsung hingga dua putaran.
"Kalau putaran, karena tiga, agak sulit juga kalau satu putaran. Karena harus mendapat minimun 85 juta suara. Ada nggak calon yang bisa dapat 85 juta suara sekali? Agak sulit ya, karena pemilih kira-kira165-170 jadi dia harus punya, agak berat kelihatannya, walaupun tetap ada kemungkinan. Tapi tetap kemungkinan yang terbesar, dua putaran," ujar Jusuf Kalla di kediamannya di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Oktober.
Saat ini terdapat tiga poros yang sudah mendeklarasikan capres. Pertama Koalisi Indonesia Maju (KIM) pendukung Prabowo Subianto. Kedua, poros PDIP yang mencalonkan Ganjar Pranowo. Ketiga, Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan.
Jusuf Kalla mengaku tidak ada tawaran kepadanya untuk menjadi capres maupun cawapres. JK bilang, tidak akan ikut lagi dalam kontestasi pilpres lantaran ingin beristirahat.
"Tawaran ke saya? Saya kan sudah terlalu tua untuk menjadi itu, enggak ada," katanya.
Soal dilibatkan sebagai tim pemenangan atau dijadikan sosok senior yang dimintai pertimbangan terkait pilpres, JK mengatakan itu hak yang rahasia.
"Rahasia itu," ucapnya.
Jusuf Kalla disambangi Ketua DPR Sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Sebelumnya, JK juga sempat bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelum presiden ke-6 RI itu menemui Presiden Jokowi di Istana Bogor.