Dinkes Riau Minta Kabupaten/Kota Waspadai Dampak Kabut Asap
PEKANBARU - Dinas Kesehatan Provinsi Riau meminta dinas kesehatan di tingkat kabupaten dan kota mewaspadai dampak buruk kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan terhadap kesehatan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin mengatakan dinas kesehatan kabupaten/kota sudah diminta melakukan rapat koordinasi lintas sektor untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi dampak asap akibat kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.
"Kabut asap akibat karhutla yang terjadi di Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, termasuk beberapa kabupaten dan kota di Riau dikhawatirkan berdampak bagi kesehatan untuk jangka pendek dan jangka panjang," katanya dilansir ANTARA, Selasa, 3 Oktober.
Menurut dia, sosialisasi perlu digiatkan untuk meningkatkan pemahaman warga mengenai upaya pencegahan dampak buruk kabut asap terhadap kesehatan.
"Harus aktif menyosialisasikan dan meningkatkan kesadaran masyarakat menerapkan PHBS (pola hidup bersih dan sehat)," katanya.
Dinas kesehatan di tingkat kabupaten/kota juga harus menyiagakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menangani masalah kesehatan akibat kabut asap serta menyiapkan stok masker untuk dibagikan kepada warga yang membutuhkan.
Menurut dia, Dinas Kesehatan Provinsi Riau akan membagikan lebih dari 5.000 masker kepada warga dan menyediakan stok masker untuk warga di puskesmas mulai Rabu (4/10)
Baca juga:
- PSI Kirim Surat, PDIP: Sudah Diterima Akan Disampaikan ke Ibu Megawati
- Kasatgas: 2 Komandan KKB Teridentifikasi Tewas di Serambakon Pegunungan Bintang
- BAKTI Kominfo ‘Palak’ Huawei Rp325 Juta: Sponsor Natal Hingga Kejuaraan Tandoku
- Mentan SYL Hilang Kontak di Luar Negeri, KPK: Penyidikan Terus Kami Selesaikan
Zainal juga menyampaikan perlunya peningkatan kegiatan surveilans untuk mendeteksi masalah kesehatan yang muncul akibat kabut asap seperti infeksi saluran pernafasan dan iritasi mata.
"Daerah perlu meningkatkan surveilans penyakit yang berhubungan dengan lingkungan dan musim di tingkat puskesmas dan rumah sakit serta menyediakan logistik yang cukup untuk upaya pencegahan dan pengendalian penyakit," katanya.