PPP Akui Nama Mahfud MD dan Khofifah Masuk Radar Cawapres Ganjar, Tapi Tetap Dorong Sandiaga
JAKARTA - Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy (Romy), mengaku mendengar nama Mahfud MD (MMD) dan Khofifah Indar Parawansa (KIP) masuk dalam bursa cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Namun Romy menegaskan, PPP masih terus mendorong nama Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno agar dipilih Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai pasangan Ganjar di Pilpres 2024.
Romy mengatakan, Mahfud memang telah bertemu Megawati dan Ketum PPP Mardiono. Namun, pertemuan tersebut tidak spesifik membicarakan pencawapresan.
Romy menuturkan, sebagai partai yang dilahirkan NU, PPP menghargai upaya memasangkan tokoh-tokoh NU kepada mas Ganjar sebagai bagian dari ikhtiar pemenangan Pilpres 2024.
"Namun, sesuai amanat Rapimnas PPP 17-18 Juni 2023, PPP saat ini masih dalam posisi mendorong Sandiaga Uno, sebagai tokoh nasional yang memiliki seluruh komponen obyektif yang dibutuhkan mas Ganjar," ujar Romy kepada wartawan, Senin, 2 Oktober.
Romy memahami, Mahfud dan Khofifah adalah tokoh-tokoh NU yang sudah lebih dua dekade beredar di panggung politik nasional, dikenal memiliki integritas, dan berpengalaman dalam sejumlah jabatan publik.
"Secara khusus, bahkan MMD saat pertama kali menjadi Menteri Pertahanan tahun 1999 adalah berangkat dari PPP, sebagaimana ditegaskan oleh MMD sendiri dalam beberapa kali pertemuan, terakhir Sabtu, 30 September, lalu,"
Sedangkan Khofifah, lanjut Romy, bukan tokoh asing bagi PPP. Sebab gubernur Jawa Timur itu memiliki jejak sebagai jubir PPP saat menjadi anggota fraksi PPP di sidang umum MPR tahun 1997 yang menggemakan asas pemilu jurdil untuk pertama kalinya di era Orde Baru.
"Bahkan, PPP menjadi satu-satunya partai parlemen yang mengusung KIP sebagai cagub Jatim 2008, di mana saya bertindak selaku ketua tim pemenangannya yang terdaftar di KPUD Jatim kala itu. Pengusungan PPP ini berulang di Pilkada Jatim 2018, saat saya menjadi Ketua Umum, yang mengantarkan KIP menjadi Gubernur Jatim saat ini," kata Romy.
Kendati demikian, menurut Romy, Sandi adalah pemegang KartaNU yang diserahkan sendiri oleh Kyai Said Aqil, menyeimbangkan geografi Jawa-Luar Jawa, dan memiliki latar belakang ekonomi yang akan menggenapkan latar polhukam mas Ganjar.
"Sandiaga juga satu-satunya nama cawapres yang pernah ada di kartu suara, sehingga popularitasnya merata secara nasional dan elektabilitasnya tertinggi sebagai cawapres. Fan base Sandi yang spesifik di kalangan milenial dan emak-emak, juga menggenapi mas Ganjar yang unggul di kalangan Gen-X dan Baby Boomers," jelas Romy.
Karena itu, Romy mengatakan, PPP bersama PDIP dan anggota kerja sama politik lainnya terus mencermati secara seksama proyeksi kontribusi suara dari pemasangan-pemasangan tersebut, kabupaten demi kabupaten.
Baca juga:
"Kami terus menyelami hati dan menyerap aspirasi rakyat, sampai pada saatnya kami harus mengambil keputusan. Sehingga parpol sebagai lembaga reproduksi kepemimpinan nasional, menyuguhkan pasangan pemimpin terbaik yang mampu membawa Indonesia menjadi bangsa yang hebat," pungkasnya.