Mentan Syahrul Yasin Limpo Dikabarkan Jadi Tersangka KPK, Hasto PDIP Singgung Karma
JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyinggung soal karma bagi pihak yang menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan sendiri.
Pernyataan ini disampaikan menanggapi kabar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo jadi tersangka dugaan korupsi yang sedang diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Awalnya, ia menyebut Rakernas IV PDIP bertema Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat dibuat bukan karena kasus itu.
"Pangan ini kaitannya dengan pupuk, dengan infrastruktur,” kata Hasto kepada wartawan di JIExpo Kemayoran, Jakarta yang dikutip Sabtu, 30 September.
“Tetapi prinsipnya di dalam keyakinan politik PDI perjuangan, siapa yang menyalahgunakan kepercayaan dari rakyat. Program program yang seharusnya untuk rakyat tetapi dimanipulasi untuk kepentingan diri atau kelompoknya, selalu ada karma-karma politik," sambungnya.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan tema pangan yang diangkat dalam Rakernas IV PDIP sudah disiapkan sejak lama.
“Karena presiden Jokowi dalam visi teknisnya itu kan sudah menjabarkan jumlah waduk yang dibangun, infrastruktur pertanian, mekanisasi pertanian, hilirisasi pertanian, tinggal gerak cepat," tegasnya.
Baca juga:
Diberitakan sebelumnya, KPK meningkatkan status dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) ke penyidikan. Penyidik sudah menggeledah rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo di Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Dalam upaya penggeledahan itu ditemukan uang puluhan miliar rupiah dan senjata api berupa pistol. KPK mengatakan temuan uang akan dianalisis oleh penyidik untuk dilakukan penyitaan. Sementara, senjata api bakal diurus oleh pihak kepolisian.
Adapun dalam kasus ini, komisi antirasuah belum mau bicara soal penetapan Syahrul sebagai tersangka meski berbagai kabar menyebut demikian. Lembaga ini menyatakan pengumuman bakal disampaikan bersama dengan upaya paksa penahanan.