Mengenal Jenis-Jenis Perdagangan Karbon, Bursa Karbon Indonesia Ditargetkan Jadi Terbesar di Dunia
YOGYAKARTA - Pemerintah Indonesia telah resmi meluncurkan bursa karbon, berupa jual beli kredit atas pengeluaran karbondioksida. atau gas rumah kaca. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan 99 PLTU batu bara untuk ikut perdagangan karbon tahun ini. Lantas apa saja jenis-jenis perdagangan karbon?
Tujuan dari perdagangan kredit karbon yang dimulai oleh Indonesia yakni untuk menciptakan pasar dalam mendanai pengurangan emisi gas rumah kaca. Perusahaan atau stakeholder yang mampu menekan emisi bisa menjual kredit karbon ke perusahaan yang menghasilkan emisi melebihi batas.
"Harapan kami agar PLTU dapat mulai bertransaksi melalui bursa karbon tahun ini juga," tutur Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam peluncuran Bursa Efek Indonesia di Gedung BEI pada Selasa (26/9).
Indonesia menjadi negara yang memiliki hutan hujan terbesar ketiga di dunia dan salah satu penghasil emisi gas rumah kaca terbesar. Dengan dilakukannya perdagangan karbon, OJK berharap dapat mengembangkan regulasi kebijakan untuk merealisasikan ekonomi berkelanjutan. Lantas apa saja jenis-jenis perdagangan karbon?
Jenis-Jenis Perdagangan Karbon
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia mempunyai potensi besar dalam solusi berbasis alam (nature-based solutions). Selain itu, Indonesia juga menjadi satu-satunya negara dengan 60 persen pemenuhan pengurangan emisi karbon yang berasal dari sektor alam.
Terdapat 3 jenis perdagangan karbon yang diterapkan di sejumlah negara, termasuk oleh Indonesia. Berikut ini jenis-jenis perdagangan karbon dan skemanya:
Cap and Trade
Cap and Trade merupakan perdagangan karbon dengan skema jual beli surat berharga karbon. Pada mulanya kebijakan sertifikasi atau izin emisi mengatur perusahaan hanya dapat melakukan kegiatan operasional yang menghasilkan karbon sesuai dengan jatah kredit karbon atau izin emisi yang dimiliki.
Umumnya kredit emisi diberlakukan secara merata kepada setiap perusahaan atau pelaku industri. Namun ada industri yang menghasilkan karbon lebih dari kredit karena setiap perusahaan menjalankan operasionalnya masing-masing. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kemudian lahirlah kebijakan cap and trade.
Cap and trade dijalankan dengan skema penambahan atau pembelian kredit emisi oleh satu pelaku industri kepada pelaku industri lain yang menghasilkan karbon lebih rendah. Pada pilihan lainnya, terdapat jenis skema cap and tax yakni perdagangan dengan sistem pajak.
Clean and Development Mechanism
Clean and Development Mechanism merupakan perdagangan karbon dengan skema investasi atau pendanaan untuk pembangunan infrastruktur EBT atau proyek ramah lingkungan. Dalam skema perdagangan ini, proyek yang dimaksud umumnya terealisasi dalam bentuk pembangunan PLTU, PLTS, PLTA di beberapa negara yang memiliki sumber daya mendukung.
Sejumlah negara yang biasanya menerima investasi pendanaan untuk membangun “infrastruktur penyeimbang” dari karbon yang dihasilkan para pelaku industri, yaitu India, Tiongkok, dan Indonesia. Pelaku industri bisa memilih skema perdagangan ini akan mendapat timbalan berupa penggantian sertifikasi emisi tambahan, guna menambah offset karbon.
REDD+
Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+) adalah perdagangan karbon dengan skema menjaga kelestarian alam atau hutan yang mempunyai peran besar dalam menyerap karbon. Seperti pada jenis perdagangan karbon CDM, pelaku industri yang menjalankan skema ini juga mendapat tambahan kredit karbon setelah berinvestasi untuk pemeliharaan kawasan penyerap karbon seperti hutan hujan
Baca juga:
- Strategi Domein Verklaring Negara di Pulau Rempang
- Cerita Saksi Detik-detik Siswi Kelas 6 SDN 06 Pesanggrahan Tewas Lompat dari Lantai 4 Gedung: Korban Bergaya Seperti di Film Titanic
- Rentetan Kemenangan Barcelona Terhenti Akibat Kesalahan yang Kurang Bijaksana
- Menko Airlangga: Ekonomi Hijau Jadi Sumber Baru Pertumbuhan Berkelanjutan Indonesia
Indonesia menjadi negara target lokasi untuk konservasi REDD+ terbesar di dunia. Bisa diduga bahwa kawasan atau lokasi yang dimaksud untuk peran sebagai penyerap karbon dunia yaitu Pulau Kalimantan.
Demikianlah ulasan mengenai jenis-jenis perdagangan karbon yang dilakukan oleh sejumlah negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menghadapi situasi krisis iklim. Perdagangan kredit karbon Indonesia ditargetkan menjadi salah satu yang terpenting dan terbesar di dunia.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.