Bhutan Bersiap Buka Penambangan Bitcoin Buat Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Dalam Negeri

JAKARTA – Bhutan, negara kerajaan di kawasan Asia Selatan telah mengambil langkah besar dengan memulai rencana penambangan Bitcoin. Ini ditujukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi negara ini.

Bhutan berkolaborasi dengan Bitdeer Technologies Group dalam membangun pusat penambangan Bitcoin berkapasitas 600 megawatt.

Menurut laporan Nikkei Asia, Bitdeer Technologies Group bertugas mengumpulkan dana sebesar $500 juta (Rp7,6 triliun) dari investor global untuk mendukung proyek ini, dan mereka telah mengkonfirmasi dimulainya upaya pengumpulan modal tersebut.

Ujjwal Deep Dahal, CEO Druk Holding and Investments, menjelaskan mengapa Bhutan dianggap cocok untuk menjadi tempat penambangan Bitcoin. Ia menyebutkan bahwa meskipun Bhutan memiliki kendala geografis dan kendala konektivitas karena terkurung daratan dan gunung, negara ini memiliki pasokan tenaga listrik yang ramah lingkungan dan relatif murah.

Ini meungkinkan Bhutan berpartisipasi dalam penambangan aset digital yang diharapkan dapat membangun ekonomi yang berkelanjutan. CEO juga melihat penambangan kripto sebagai cara untuk mendalami pengetahuan dan keterlibatan penduduk lokal. Hal ini akan memungkinkan warga Bhutan untuk berpartisipasi dalam ekonomi global modern tanpa harus meninggalkan negara mereka.

Selain itu, laporan Nikkei Asia juga menyatakan bahwa ekonomi Bhutan, yang masih terpengaruh oleh dampak Covid-19 dan masalah valuta asing, berpotensi mendapatkan manfaat signifikan dari penambangan kripto.

Rencananya, operasi penambangan kripto dengan kapasitas 100 megawatt pertama diharapkan akan dimulai pada bulan September. Namun, para pejabat Bhutan juga menyatakan bahwa mereka berencana untuk meningkatkan kapasitas hingga mencapai 600 megawatt dalam tiga tahun ke depan.

Perlu dicatat bahwa dalam perjanjian antara Bitdeer dan DHI Bhutan, prioritas pertama akan diberikan pada kebutuhan listrik domestik. Namun, pada musim dingin ketika pasokan listrik menurun, operasi penambangan kemungkinan akan ditutup untuk menjaga pasokan listrik untuk kebutuhan dalam negeri.