Live IG Bareng Aurelie Moeremans, Putra Nababan Bahas Polusi Udara yang Makin Mengerikan
JAKARTA - Aktris dan penyanyi Aurelie Moeremans melakukan bincang publik dengan Anggota DPR RI, Putra Nababan. Saat menggelar live Instagram bersama, keduanya membahas soal masih buruknya kualitas udara di Jakarta yang tengah menjadi sorotan.
Berbincang dengan Putra Nababan yang merupakan Anggota Komisi X DPR RI, Aurelie mengulik sejauh mana DPR mendukung Pemerintah dalam pemulihan kualitas udara. Hal tersebut dilakukan dalam program acara 'Ngobrolin DPR' melalui live Instagram, pada Rabu 20 September.
Dalam perbincangan santai di live IG itu, Putra mengatakan kualitas udara yang buruk di beberapa wilayah di Indonesia, khususnya di Jakarta, diakibatkan beberapa faktor. Seperti musim kemarau yang berkepanjangan, asap kendaraan bermotor hingga pelaku industri nakal yang menjadi penyumbang polusi.
"Pemerintah perlu memberikan sosialisasi dan edukasi yang ketat kepada pelaku industri untuk mendorong mereka memanfaatkan sumber energi bersih seperti energi matahari atau angin dan untuk keperluan industri rumah tangga juga demikian, karena banyak industri yang tidak terdaftar ini perlu diedukasi," kata Putra.
Putra juga menyinggung mengenai Pemprov DKI Jakarta yang kini tengah berupaya menciptakan hujan buatan guna mengurai polusi di udara. Hanya saja, ia menganggap upaya pembuatan hujan buatan tersebut belum begitu berhasil.
"Kemarau yang berkepanjangan yang tidak kunjung hujan juga turut berdampak pada kualitas udara di Jakarta. Makanya Pemerintah membuat hujan buatan meskipun kurang sukses, cuma rintik-rintik," tuturnya.
Walau belum ada kemajuan signifikan dari upaya rekayasa cuaca, Putra memastikan DPR mendukung berbagai langkah Pemerintah dalam mengatasi permasalahan polusi udara. Seperti meningkatkan sarana transportasi publik guna mengurangi jumlah kendaraan bermotor yang menjadi salah satu penyumbang polisi di udara.
Baca juga:
"Kalau kita kan semua menggunakan transportasi pribadi, itu yang juga menjadi penyumbang efek negatif kualitas udara di ibu kota. Dibandingkan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Australia, bagaimana mereka menggunakan transportasi umum untuk ke sekolah, ke kantor dan lain sebagainya," jelas Putra.
DKI Jakarta saat ini masuk sebagai kota besar di dunia yang kualitas udaranya buruk. Selain disebabkan oleh berbagai faktor, kurangnya ruang terbuka hijau di Jakarta sekarang juga dinilai menjadi penyebabnya. Padahal taman-taman hijau dapat membantu mengatasi persoalan kualitas udara buruk.
Putra menilai, pembangunan di DKI Jakarta perlu dibarengi dengan pembukaan banyak ruang terbuka hijau sebagai salah satu bentuk pembangunan yang berkelanjutan.
"Kalau dulu waktu saya masih jadi repoter, daerah Semanggi itu disiapkan oleh Bung Karno sebagai paru-parunya Jakarta. Makanya daerah Semanggi itu banyak pohon-pohon yang hijau. Kalau kita lihat sekarang Semanggi itu sudah banyak gedungnya, pohonnya kecil-kecil hanya buat tata kota aja," ucap Legislator dari Dapil DKI Jakarta I ini .
DPR RI yang memiliki fungsi pengawasan itu pun berencana membentuk Panita Khusus (Pansus) untuk mendampingi Pemerintah dalam menentukan arah kebijakan mengatasi permasalahan polusi udara, khususnya di Jakarta. Bersama Pemerintah, DPR berkomitmen menghadirkan udara yang bersih bagi masyarakat.
"Kita bergerak di bidang kebijakan karena DPR fungsinya dalam hal pengawasan, mengawasi membuat undang-undang, membuat peraturan dan bersama Pemerintah menyiapkan anggaran. Eksekutornya memang hanya Pemerintah, kita hanya mendampingi pemerintah," papar Putra.
Dalam live Instagram tersebut, Aurelie turut menyampaikan sejumlah pertanyaan dari netizen untuk DPR RI terkait isu polisi udara. Salah satunya mengenai pembakaran sampah yang masih terjadi di tengah masyarakat kota. Pembakaran sampah juga turut menjadi penyumbang polusi udara.
"Ini ada pertanyaan dari netizen, dari pada dibakar sampahnya, bisa nggak sampahnya dikasih cairan elektrolit untuk proses daur ulang," kata Aurelie mewakili pertanyaan penonton live Instagram.
Putra lantas menjelaskan dampak buruk dari pembakaran sampah. Menurutnya, masyarakat perlu diberi edukasi tentang pemanfaatan sampah agar tidak ada lagi proses pembakaran sampah yang terjadi.
"Itu betul, soal sampah didaur ulang itu sangat baik. Pemilahan sampah sangat bagus untuk hal positif. Apapun saya dukung soal daur ulang sampah selama tidak ada pembakaran sampah yang bisa menyebabkan polusi udara," ungkap Putra.