Anggota DPR Berharap PGE Jadi Motor Penggerak Transformasi Energi Bersih

JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih berharap PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menjadi motor penggerak dalam transformasi energi bersih di Indonesia dalam upaya pengembangan energi bersih dan energi baru terbarukan secara nasional.

"Melalui kolaborasi dengan pihak-pihak terkait dan penerapan praktik terbaik dalam industri, PT Pertamina Geothermal Energy kami harapkan berusaha untuk tetap menjadi motor penggerak dalam transformasi energi bersih di Indonesia," kata Gde Sumarjaya Linggih dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu,17 September.

Dukungan Demer, sapaan akrab Gde Sumarjaya Linggih tersebut, salah satunya tampak dari acara sosialisasi yang digencarkan dengan tema "Peran PT Pertamina Geothermal Energy Tbk dalam Proses Transisi Energi Bersih dan Berkelanjutan" di Balai Serbaguna Kerta Winangun, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Senin (11/9).

Dia menerangkan bahwa potensi energi geothermal atau panas bumi di seluruh Indonesia sedianya merupakan karunia Tuhan, karena wilayah Indonesia berada di cincin api. Namun, tambah Sumarjaya, dalam pemanfaatannya, potensi energi itu masih belum optimal.

"Karena itu, kami berharap Pertamina Geothermal Energy mampu menyosialisasikan dirinya di tengah masyarakat, sehingga kehadirannya dipahami bahwa energi geothermal adalah karunia Tuhan yang harus dimanfaatkan dan merupakan energi bersih," tuturnya.

Dia juga mengapresiasi komitmen keberlanjutan sebagai pilar penting dalam operasional Pertamina Geothermal Energy selaku bagian kelompok usaha PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE).

Menurut Sumarjaya, Pertamina Geothermal Energy menjunjung tinggi tanggung jawab lingkungan dan sosial dengan menerapkan praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan proyek-proyek energi panas bumi dengan mengusung tema "Energizing Green Future".

"Mereka tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan mereka. Itu sangat kita apresiasi," ujar Sumarjaya.

Selain berkontribusi terhadap pasokan energi bersih Indonesia dengan menggantikan sumber energi konvensional, PGE dinilai juga membawa dampak positif dalam mengatasi perubahan iklim global melalui perannya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Area operasi PGEO terdiri atas 13 wilayah kerja yang terbagi menjadi Kamojang, Karaha, Lahendong, Gunung Sibualu-Buali, Gunung Sibayak-Sinabung, Sungai Penuh, Hululais, Lumut Balai & Margabayur, Way Panas, Pangalengan, Cibereum-Parabakti, Tabanan, dan Seulawah.