Bongkar Rangka eSAF Motor Honda, Ini Temuan Kementerian Perhubungan
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Direktorat Jenderal Perhubungan Darat bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan penelitian rangka eSAF Sepeda motor Honda.
Adapun penelitian ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan kendaraan bermotor yang berkeselamatan serta menindaklanjuti adanya keluhan masyarakat.
Pada 1 September lalu, tim peneliti Kemenhub bersama KNKT mendatangi dan melihat langsung proses produksi rangka eSAF di pabrik sepeda motor Honda di Kawasan Industri Indotaise Karawang, Jawa Barat.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno menjelaskan menurut tim peneliti, PT Astra Honda Motor (AHM) membuat rangka eSAF dari raw material berupa High Strength Steel (HSS) yang diproses menjadi rangka dan kemudian dilakukan pelapisan coating dengan metode Cathodic Electro Deposition (CED) secara dipping atau celup.
Tim peneliti, sambung Hendro, juga melihat proses pengendalian kualitas produk mulai tahap incoming material, press, welding dan pelapisan. Item kontrol termasuk dimensi maupun ketebalan dari hasil proses pelapisan telah dilakukan dan telah memenuhi persyaratan standard manufacturing global.
Berdasarkan hasil perhitungan finite element method dan divalidasi secara pengujian aktual di fasilitas milik PT. AHM, kata Hendro, dapat dikatakan struktur rangka eSAF cukup kuat dan tidak memiliki daerah kritis atau fatigue dengan stress load yang tinggi.
“Tegangan yang terjadi masih jauh di bawah Yield Point (batas elastis) dari material rangka,” kata Hendro dalam keterangan resmi, Jumat, 15 September.
Baca juga:
Tak hanya melihat produksi, Ditjen Hubdat dan KNKT juga meneliti rangka eSAF dari motor konsumen. Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan adanya karat pada bagian dalam rangka yang tidak terlapisi coating dan lubang pembuangan bawah yang berpotensi tertutup kotoran. Sehingga membuat air tersumbat serta berpotensi menyebabkan udara lembab di sekitar rangka dan dapat bersifat korosif.
Adapun penelitian ini dilakukan Ditjen Hubda bersama KNKT sejak Agustus hingga September 2023 lalu.
Hendro pun mengimbau agar tidak perlu khawatir karena PT. AHM sedang melakukan optimalisasi terhadap cara perlindungan rangka dari korosi secara menyeluruh.
“Hasil Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti telah ditindaklanjuti. Kami bersama KNKT akan mengawal dan mengawasi proses pemeriksaan dan penanganan rangka eSAF ini,” ucapnya.