Persaingan AS-China-Rusia Meningkat, Menlu Blinken Sebut Akhir Tatanan Pasca-Perang Dingin, Era Baru Dimulai
JAKARTA - Meningkatnya persaingan geopolitik Amerika Serikat dengan Rusia dan China menandai berakhirnya tatanan dunia pasca-Perang Dingin, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di School of Advanced International Studies, Universitas Johns Hopkins.
"Apa yang kita alami sekarang ini lebih dari sekadar ujian bagi tatanan pasca-Perang Dingin. Ini adalah akhir dari semuanya," katanya, melansir TASS 14 September.
"Beberapa dekade stabilitas geopolitik yang relatif stabil telah memberi jalan pada persaingan yang semakin intensif dengan kekuatan otoriter, kekuatan revisionis," lanjutnya.
Lebih jauh Menteri Luar Negeri AS mengatakan, operasi militer khusus Rusia di Ukraina merupakan "ancaman paling mendesak dan paling akut terhadap tatanan internasional."
"Sementara itu, Republik Rakyat Tiongkok merupakan tantangan jangka panjang yang paling signifikan, karena tidak hanya bercita-cita untuk membentuk kembali tatanan internasional, tetapi juga semakin memiliki kekuatan ekonomi, diplomatik, militer dan teknologi untuk melakukan hal itu," urainya.
"Beijing dan Moskow bekerja sama untuk membuat dunia lebih aman bagi negara-negara otokrasi," kata Blinken.
Baca juga:
- China Negara Pertama yang Tunjuk Dubes Sejak Taliban Berkuasa, Beijing: Kebijakan Tiongkok Soal Afghanistan Jelas
- Presiden Putin Sebut Rusia dan Korea Utara Dorong Perdamaian hingga Kemakmuran di Kawasan
- Sebut Rusia Sedang Lakukan Perjuangan Suci, Kim Jong-un Dukung Setiap Keputusan Presiden Putin
- Galangan Kapal Strategis Rusia di Krimea Terbakar Akibat Serangan Rudal dan Speedboat
Dengan demikian, lanjut Menlu Blinken, dunia sedang mengalami momen penting: satu era berakhir dan era lainnya dimulai. Menurutnya, keputusan yang akan diambil saat ini akan membentuk masa depan selama beberapa dekade mendatang.