Pemeriksaan Rampung, Rocky Gerung Dicecar 70 Pertanyaan dan Bawa Buku Referensi
JAKARTA - Pengamat politik, Rocky Gerung, rampung menjalani pemeriksaan lanjutan terkait dugaan penyebaran berita bohong di Bareskrim Polri. Sekitar 70 pertanyaan dilayangkan penyelidik.
"Pemeriksaan hari ini cukup panjang, ada 70 lebih pertanyaan, melanjutkan pemeriksaan dari yang minggu lalu," ujar kuasa hukum Rocky Gerung, Haris Azhar kepada wartawan, Rabu, 13 September.
Puluhan pertanyaan yang dilontarkan penyelidik disebut seputar dugaan pelanggaran Pasal 14 dan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana Sebagai Dasar Penuntutan Perbuatan Menyiarkan Kabar Bohong.
Selain itu, dalam proses pemeriksaan yang berlangsung sekitar 9 jam itu, kata Haris, pihaknya juga membawa alat bukti berupa buku.
Di mana, buku itu merupakan sumber referensi Rocky Gerung dalam menyampaikan pernyataan yang dianggap sebagai penyebaran berita bohong.
"Isinya sumber-sumber ilmiah bacaan terkait dengan bacaan pak Rocky yang kemudian melahirkan analisa dari pak Rocky yang disampaikan di forum yang kemudian dipermasalahkan," kata Haris.
Baca juga:
- Mahfud MD Minta Publik Hati-hati Permainan Politik Identitas di Pilpres
- Halo-Halo Bandung Dijiplak Jadi Hello Kuala Lumpur, Menko Muhadjir: Nanti Diproses soal Hak Cipta
- Jokowi: Daya Saing RI Naik 10 Level karena Pembangunan Infrastruktur
- Presiden Tegas Minta Aparat Tidak Represif di Rempang, Masyarakat Dapat Ganti Untung dari PSN
Rocky Gerung sebelumnya mendapat 47 pertanyaan pada saat proses pemeriksaan yang berlangsung pada 6 September.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyebut puluhan pertanyaan yang sudah dilayangkan kepada Rocky, kata Djuhandani, bukan terkait dengan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Melainkan, semua pertanyaan seputar dugaan penyebaran berita bohong yang menyebabkan keonaran.
"Kaitannya adalah tentang, ada beberapa berita yang dinyatakan yang klausalnya itu dianggap bohong oleh pelapor, seperti tentang kelapa sawit, kemudian tentang china dan lain sebagainya," ungkapnya.
"Itu yang menjadi objek bahwa itu berita bohong, tentu saja ini lah yang menjadi bahan kami untuk proses penyelidikan lebih lanjut," sambung Djuhandani.
Sebagai pengingat, beberapa ucapan atau pernyataan Rocky Gerung yang dipermasalahkan dan dilaporkan antara lain;
"Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya dia jadi rakyat biasa, enggak ada yang peduli nanti. Tetapi Jokowi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacy-nya. Dia menawarkan IKN, mondar-mandir ke koalisi, untuk mencari kejelasan nasibnya," ucap Rocky dalam video tersebut.
"Dia mikirin nasibnya bukan nasib kita, itu b*j*ng*n yang t*l*l, sekaligus b*j*ng*n pengecut. Kalau dia b*j*ng*n pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Ajaib, b*j*ng*n tapi pengecut," lanjut Rocky mengkritik Jokowi.