Google Luncurkan Alat AI Baru untuk Optimalkan Konten Iklan di YouTube
JAKARTA - Google mengumumkan perluasan penerapan teknologi AI nya untuk kebutuhan periklanan di YouTube, yang bertujuan untuk menjangkau audiens yang lebih luas, serta mendapatkan performa yang lebih baik.
Dengan alat AI baru ini, nantinya YouTube akan memberitahu Anda jika video Anda tidak memiliki praktik iklan terbaik, entah itu dari aspek logo merek, durasi video, voice over, ataupun rasio aspek.
AI YouTube nantinya akan memastikan apakah logo Anda tampak menonjol dalam lima detik pertama atau tidak, memiliki voice over atau tidak, dan saran durasi video untuk iklan Anda.
"Jika kami memiliki rekomendasi atau alat untuk menerapkan saran seperti menambahkan voice over, kami akan mengarahkan Anda ke sana," tulis Nicky Rettke, Wakil Presiden, Manajemen Produk, Iklan YouTube dalam blog Google.
Berkat kecanggihan AI, voice over YouTube memiliki kualitas terbaik, yang hadir dalam 15 bahasa, dan dapat diakses langsung di Google Ads, dan segera hadir juga di Ads Creative Studio.
Baca juga:
- Toko Steam akan Segera Membantu Pemain Menemukan Gim yang Mendukung Pengontrol PlayStation
- Roblox Luncurkan Connect, Fitur Panggilan Suara Berbasis Avatar dan Pelacakan Gerak
- Twilio CustomerAI Hadirkan Keunggulan Kompetitif bagi Bisnis di Seluruh Dunia
- Smart Contract: Pengertian, Sejarah, dan Perkembangannya
Menurut Google, iklan video yang menggunakan voice over mendorong konversi 81 persen lebih banyak dalam kampanye tindakan video mereka dibandingkan iklan tanpa voice over.
Selanjutnya, YouTube juga akan memandu Anda untuk memangkas video iklan Anda sesuai dengan kebutuhan, seperti 6-15 detik untuk Awareness, 1-3 menit untuk Consideration, dan 15 detik untuk Action.
Anda juga bisa membuat video horizontal, persegi, atau vertikal, dengan menggunakan berbagai templat berkualitas tinggi di YouTube.
"Fitur-fitur ini memberdayakan pemasar untuk mengambil alih materi iklan mereka. AI dapat membantu meningkatkan kinerja dengan menyesuaikan elemen kreatif di seluruh pengalaman menonton dan konten berbeda yang disukai pemirsa YouTube," tambah Rettke.