Sarapan Bubur Bisa Bantu Cegah Stunting

JAKARTA - Sarapan sangat penting sebagai bekal energi tubuh untuk beraktivitas seharian sehingga memerlukan asupan makanan yang sehat dan bergizi. Namun, seringkali anak-anak tergesa-gesa untuk segera beraktivitas atau pergi ke sekolah sehingga tidak sempat sarapan untuk memenuhi kebutuhan gizinya, termasuk energi.

Apabila kebutuhan energi saat sarapan tidak terpenuhi akan berdampak pada fungsi memori anak terhadap pelajaran di sekolah. Biasanya anak kurang bisa berkonsentrasi saat belajar karena otaknya tidak mendapatkan cukup energi. Selain itu, akan mempengaruhi pertumbuhan dan status gizi anak.

Data Survei Diet Total (SDT) Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI tahun 2020 menunjukkan dari 25.000 anak usia 6-12 tahun di 34 provinsi terdapat 47,7 persen anak belum memenuhi kebutuhan energi minimal saat sarapan. Bahkan, 66,8 persen anak sarapan dengan kualitas gizi rendah atau belum terpenuhi kebutuhan gizinya terutama asupan vitamin dan mineral.

Selain kurang energi, rendahnya asupan gizi saat sarapan bisa menimbulkan stunting. Karena itu Super Bubur melakukan inovasi program Gerakan Edukasi Gizi dan Makan Bubur Bergizi untuk Pencegahan Stunting (Gema Bugizi Penting). Progam ini diharapkan bisa berkontribusi membantu mengatasi masalah stunting dan gizi buruk pada balita dan anak-anak yang tengah menjadi perhatian serius dari pemerintah.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia di angka 21,6%. Angka tersebut masih tinggi, mengingat target prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14% sementara standard Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di bawah 20%.

Peran Super Bubur dalam mendukung Gema Bugizi Penting mendapat apresiasi, dengan meraih Penghargaan Inovasi Program Pangan dan Gizi pada acara ISFANEA 2023. “Penghargaan ini diberikan kepada Super Bubur mengingat Gema Bugizi Penting merupakan Gerakan Edukasi Gizi Seimbang disertai makan bubur bergizi di 100 Posyandu, PAUD dan taman kanan-kanak dalam upaya perbaikan gizi dan cegah stunting,” ujar Prof. Hardinsyah.

Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli 2023 meliputi 100 Posyandu, Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dan Tangerang. Target utama program ini mencakup 2.500 Ibu-ibu, dan 2.500 Balita/Anak.

“Selain sehat dan bergizi karena terbuat dari beras asli dan mengandung berbagai vitamin serta tanpa bahan pengawet, bubur juga disukai oleh masyarakat, karena memiliki cita rasa tradisional seperti kuah soto dan kuah kari serta dilengkapi bahan-bahan pelengkap lainnya seperti halnya bubur ayam pada umumnya," ujar M.T Assyaukani, Marketing Director Super Bubur dalam keterangan media, Sabtu, 9 September.

Ia memaparkan, produk ini sekaligus menjadi jawaban bagi konsumen, terutama para ibu yang sering khawatir terhadap kegemaran anak-anak mengkonsumsi makanan instan yang dianggap kurang sehat terutama buat pencernaan. “Bubur telah lama menjadi pilihan sarapan yang sehat dan lezat untuk anak-anak dan keluarga. Kami ingin menekankan produk kami aman untuk kesehatan dan sudah mendapatkan sertifikasi halal Indonesia,” ujar Assyaukani.

Buktinya, produk bubur instant tersebut berhasil meraih Penghargaan Inovasi Program Pangan dan Gizi pada acara International Symposium Food & Nutrition, Expo, and Awards (ISFANEA) 2023 yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (PERGIZI PANGAN), berkolaborasi dengan Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI).

“Super Bubur Buryam layak mendapat pengakuan dan penghargaan Inovasi Program Pangan dan Gizi sebagai bubur instan yang mudah diperoleh dan terjangkau, mengandung vitamin A, B1, B2, B6 dan B12 serta turut mendukung upaya perbaikan gizi,” kata Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Prof. Dr. Hardinsyah MS.