Plt Ketum PPP Tegaskan Lagi Sandiaga Layak Dampingi Ganjar, Tapi Klaim Bukan Hitungan Pragmatis

PADANG - Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono memastikan partai berlambang Ka'bah tersebut tidak akan menempuh politik pragmatis terkait penetapan calon wakil presiden (cawapres) 2024.

"PPP akan menyajikan kader terbaik dalam rangka kesinambungan perjuangan, bukan karena perhitungan pragmatis semata," kata Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono di Padang dilansir ANTARA, Sabtu, 9 September.

Hal tersebut disampaikan Mardiono saat ditanya mengenai peluang Sandiaga Salahuddin Uno yang akan dipasangkan dengan Ganjar Pranowo dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurutnya, apabila mengedepankan politik pragmatis, maka bisa saja Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mencalonkan kadernya sendiri berpasangan dengan Ganjar. Sebab, secara hitungan politik hanya partai berlogo banteng moncong putih tersebut yang bisa mengusung capres dan cawapres.

Demikian juga, sambung dia, apabila PPP mengedepankan cara pandang seperti itu, maka yang diusulkan maju pada Pilpres 2024 ialah ketua umum, bukan kader lain. Namun, pihaknya menegaskan partai itu tidak mengendepankan atau menggunakan politik pragmatis.

"Kita memperhitungkan dari segala aspek dan akhirnya PPP putuskan yang layak mendampingi Pak Ganjar Pranowo adalah Pak Sandiaga Salahuddin Uno," jelas dia.

Mardiono juga kembali menegaskan bergabungnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut ke PPP bukan untuk kepentingan politik pragmatis. Namun, eks Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut dinilai memang layak berpasangan dengan Ganjar.

Politikus kelahiran 11 Juli 1957 itu menilai Ganjar dan Sandiaga merupakan pasangan yang bisa menjawab tantangan bangsa ke depannya. Alasannya, Ganjar dianggap berhasil memimpin Jawa Tengah sebagai gubernur selama dua periode serta pengalamannya di Senayan.

Di satu sisi, Mardiono mengatakan partai yang dipimpinnya terus berkomunikasi dan mengupayakan agar Sandiaga berpasangan dengan Ganjar Pranowo. Apalagi, sampai saat ini belum ada ketetapan dari PDI-P sebagai partai pengusung eks Gubernur Jawa Tengah itu.

"Sebelum janur kuning itu berdiri, segalanya masih ada kemungkinan. Jadi, saya tidak mau berandai-andai tetapi insyaallah kita Istiqomah memperjuangkan Pak Sandi," sambung dia.