Cak Imin Setuju PBNU Tak Ditarik-tarik ke Politik Praktis
CIREBON - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) setuju jika Pengurus Besar Nahdlalul Ulama (PBNU), untuk tidak terlibat politik praktis.
"Saya setuju sikap itu harus dilakukan, untuk menjaga PBNU sebagai organisasi tidak ketarik-tarik di politik praktis," katanya usai berziarah di Makam Sunan Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat dilansir ANTARA, Jumat, 8 September.
Dia menganggap sikap PBNU yang menegaskan tidak ada kandidat capres-cawapres atasnama NU, adalah hal yang wajar.
Gus Muhaimin menegaskan, bahwa PBNU harus fokus dengan tugasnya untuk mengurusi umat dan berdakwah mensyiarkan ajaran NU. Politik, kata Cak Imin, menjadi urusan PKB.
"PBNU tidak boleh ikut politik praktis, politik itu berat biar PKB saja," katanya.
Wakil Ketua DPR itu menuturkan, PKB memang lahir dari NU, dan sudah teruji sukses dalam mengikuti kontestasi Pemilu.
Dia juga mengucapkan terima kasih atas loyalitas seluruh masyarakat dan kepercayaannya kepada PKB.
Baca juga:
- TransJakarta Tegaskan Tidak Ada Pemangkasan Subsidi Rp1 Triliun
- Mahfud MD Jelaskan Status Tanah di Pulau Rempang Batam, Ada SK Pemberian Hak Tanah ke Perusahaan
- KPU Jelaskan Alasan Usulan Percepat Jadwal Pendaftaran Capres-Cawapres
- Majelis Syuro Akan Putuskan Dukungan ke Cak Imin Setelah PKB Berkunjung ke PKS
Sebelumnya Gus Yahya menegaskan, tidak ada capres-cawapres atau kandidat lainnya yang mengatasnamakan NU. Gus Yahya menyebut bila ada calon mengatasnamakan dari NU, maka itu berdasarkan pribadinya sendiri.
“Soal sikap sudah saya sebutkan berulang kali, saya tegaskan sekali lagi di sini, tidak ada calon atas nama NU. Saya ulangi ya, tidak ada calon atas nama NU,” kata Yahya di kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (2/9).
“Jadi kalau ada calon, itu atas nama kredibilitasnya sendiri, track record-nya sendiri dan seterusnya,” imbuh dia.
Gus Yahya mengatakan, selama ini tidak ada pembicaraan mengenai capres-cawapres. Sebab, hal tersebut di luar kewenangan PBNU.