Pemimpin Militer Sudan Bertolak ke Qatar Bahas Krisis negaranya
JAKARTA - Pemimpin militer Sudan Abdel Fattah al-Burhan bertolak ke Qatar untuk kunjungan resmi membahas krisis yang terjadi di negaranya serta hubungan bilateral kedua negara.
Dalam pernyataan, Dewan Kedaulatan berkuasa di Sudan yang diketuai al-Burhan, mengatakan dia akan mengadakan pembicaraan dengan Emir Qatar Sheikkh Tamim bin Hamad Al-Thani untuk membahas "permasalahan yang menjadi kepentingan bersama dan situasi di Sudan."
Al-Burhan akan didampingi Menteri Luar Negeri Sudan Ali al-Sadiq dan kepala intelijen Ahmad Muffadal.
Namun, pernyataan tersebut, tidak menyebutkan durasi kunjungannya atau jika ada tujuan lain dalam jadwal al-Burhan.
Dilansir ANTARA dari Anadolu, Kamis, 7 September, kunjungan ini menjadi kunjungan ke luar negeri ketiga oleh al-Burhan setelah Mesir dan Sudan Selatan sejak perang pecah di Sudan pada pertengahan April.
Baca juga:
- KTT ASEAN Rampung, Besok Tak Ada Rekayasa Lalu Lintas
- MK Sidang Uji Materi Batas Usia Capres-Cawapres, Kuasa Hukum Pemohon Contohkan Kepemimpinan Gibran
- Panglima TNI: KRI dan Pesawat Tempur Siaga Sampai Seluruh Delegasi Pulang
- Polisi Tangkap Tersangka Order Fiktif GoFood di Jatim, Pelaku Raup Untung Rp2,2 Miliar dari 107 Ribu Transaksi
Sebelumnya al-Burhan mengeluarkan keputusan pembubaran Pasukan Dukungan Cepat (RSF) kelompok paramiliter saingannya dan memerintahkan pihak berwenang terkait negaranya untuk melaksanakan keputusan konstitusional membubarkan RSF.
Sejak awal perang antara RSF dengan pasukan militer Sudan pada 15 April, ribuan orang tewas dan lebih dari tujuh juta orang mengungsi, terutama di wilayah Khartoum dan Darfur, menurut angka yang dikeluarkan PBB.