Angkasa Pura II Sebut Aktivitas Penerbangan Bandara Tjilik Riwut Aman dari Dampak Karhutla

PALANGKA RAYA - Angkasa Pura II Bandara Tjilik Riwut Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan aktivitas penerbangan masih dalam kondisi aman dari dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang banyak terjadi di daerah setempat.

"Dari sisi operasional Bandara Tjilik Riwut sampai sejauh ini, belum atau tidak ada dampak terkait pembatalan penerbangan ataupun kendala operasional lainnya akibat karhutla," kata Executive General Manager (EGM) Bandara Tjilik Riwut, Ardha Wulanigara di Palangka Raya, Antara, Rabu, 6 September. 

Untuk itu, pihaknya secara intens terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) maupun AirNav setempat terkait operasional penerbangan.

"Khususnya berkaitan dengan karhutla, jadi hubungannya dengan penerbangan adalah visibility atau jarak pandang. Nah sejauh ini tidak ada penerbangan yang terganggu, karena kami terus berkoordinasi dengan BMKG maupun AirNav. Visibility masih rata-rata di 8.000-9.000 jadi masih aman," terangnya.

Koordinasi yang intens pihaknya lakukan bersama BMKG maupun AirNav, karena prosedur-prosedur kaitannya dengan gangguan operasional yang disebabkan karhutla dibahas lebih lanjut bersama dua instansi tersebut.

"Misalnya ada informasi dari BMKG, kemudian diteruskan ke AirNav, kemudian kita biasanya barulah diputuskan apakah kondisinya mempengaruhi terhadap aktivitas penerbangan ataukah tidak. Koordinasi intens ini juga sebagai salah satu antisipasi kami terhadap dampak karhutla," jelasnya.

Lebih lanjut Ardha menjelaskan, adapun kondisi frekuensi penerbangan di Bandara Tjilik Riwut masih dalam kondisi normal yakni sekitar 16 penerbangan baik kedatangan maupun keberangkatan.

Di sisi lain untuk pergerakan penumpang masih berada di kisaran 1.900-2.000 orang per hari. Rute penerbangan yang tersedia di antaranya yakni Jakarta, Surabaya, serta lainnya.