Apa Itu Konsentrat Tembaga dan Perkembangannya di Indonesia, Sempat Dilarang Diekspor
YOGYAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTF) sudah diperbolehkan kembali melakukan ekspor konsentrat tembaga mulai 26 Juli 2023. Sebelumnya, aktivitas ekspor tersebut harus terhenti karena izin yang tidak kunjung terbit. Lantas apa itu konsentrat tembaga?
Tony Wenas, Presiden Direktur Freeport Indonesia, mengungkapkan aktivitas ekspor konsentrat tembaga sudah dilakukan 46 hari sejak izin ekspor sebelumnya berakhir pada 10 Juni 2023. PTFI diizinkan menjalankan ekspor tembaga setelah Juni tahun ini hingga pertengahan 2024.
"Iya sudah boleh ekspor. Sudah sekitar, kalau enggak salah 26 Juli. Jadi walaupun terlambat 44 hari (dari restu Jokowi)," kata Tony Wenas, di sela-sela menghadiri acara ASEAN Investment Forum di Jakarta, pada Minggu (3/9) lalu.
Memangnya apa itu konsentrat tembaga dan seperti apa perkembangannya di Indonesia?
Apa Itu Konsentrat Tembaga?
Konsentrat tembaga berasal dari batuan bijih tembaga yang mengandung tembaga, emas, dan perak yang telah diidentifikasi. Proses pengolahan bijih tembaga dilakukan untuk memisahkan bagian yang tidak mengandung logam, yang disebut tailing, dan kemudian dibuang. Sementara itu, konsentrat yang mengandung logam diambil. Saat ini, sekitar 60% dari konsentrat diekspor.
Pemberian Izin Ekspor Konsentrat Tembaga
Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menghentikan ekspor sejumlah komoditas mineral mentah sejak tanggal 10 Juni 2023. Namun PTFI mendapatkan relaksasi untuk melakukan ekspor konsentrat hingga Mei 2024. Langkah ini diputuskan sejalan dengan kemajuan pembangunan smelter tembaga kedua PTFI di Gresik, Jawa Timur.
Sebelumnya, penundaan izin ekspor telah menyebabkan gudang penyimpanan konsentrat PTFI di Amamapare, Mimika, Papua, melebihi kapasitasnya. Beberapa konsentrat bahkan terpaksa ditempatkan di luar gudang. Penundaan izin tersebut juga berdampak pada kinerja penjualan perusahaan.
Menurut laporan keuangan dan operasi kuartal II/2023 Freeport-McMoRan Inc., produksi tembaga yang dihasilkan oleh PTFI selama semester I/2023 mencapai 735 juta pound, mengalami penurunan sebesar 6,73 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 788 juta pound.
Penjualan tembaga perusahaan juga mengalami penurunan signifikan. Selama enam bulan tahun 2023, penjualan tembaga PTFI mencapai 584 juta pound, mengalami penurunan sebesar 25,98 persen dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai 789 juta pound.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan bahwa keringanan diberikan karena smelter baru milik Freeport di Manyar, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE Gresik, Jawa Timur, belum selesai dibangun.
Di sisi lain, Arifin menegaskan bahwa keringanan ini hanya akan diberikan dengan beberapa persyaratan, termasuk komitmen yang kuat untuk mempercepat penyelesaian pembangunan smelter tersebut.
"Kami mempertimbangkan kendala yang dihadapi pembangunannya (smelter). Kan waktu covid-19 dia kontraktornya Jepang. Jepang saja berapa tahun itu lockdown-nya. Memang pengerjaan engineering-nya agak sulit berprogres. Kalau engineering tidak progres, pembelian materi procurement-nya juga nggak berprogres," kata Arifin di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada bulan April lalu.
Tidak hanya Freeport, Arifin juga mengungkapkan bahwa PT Amman Mineral Nusa Tenggara juga akan diizinkan untuk terus mengekspor konsentrat tembaga setelah bulan Juni mendatang. Arifin menyatakan niatnya untuk segera memeriksa perkembangan pembangunan smelter kedua perusahaan tersebut.
Demikianlah ulasan mengenai apa itu konsentrat tembaga dan perkembangan izin ekspornya di Indonesia. PT Freeport Indonesia bisa berbahagia karena sudah mendapat relaksasi untuk menjalankan ekspor konsentrat tembaga.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.