Pepsi Bangun Pabrik Makanan Ringan Pertama Senilai Rp3,04 Triliun di Cikarang
JAKARTA - PT PepsiCo Indonesia Food and Beverages atau PepsiCo Indonesia menginvestasikan 200 juta dolar AS atau setara Rp3,04 triliun untuk membangun pabrik makanan ringan pertamanya di Cikarang, Jawa Barat.
CEO Asia Business Unit PepsiCo Parinya Kitjatanapan (Eric) menyebut pembangunan fasilitas manufaktur pertama di Indonesia dilakukan untuk bisa menggarap pasar besar di Indonesia
"Indonesia adalah salah satu pasar terbesar dan terpesat di dunia. Sebanyak 48 persen dari populasi pasar Asia ada di sini, jadi kami tidak bisa melewatkan peluang ini," katanya mengutip Antara.
Eric menyebut alasan lain akhirnya perusahaan asal AS itu membangun pabrik di Indonesia adalah iklim investasi baik yang berhasil diciptakan pemerintah Indonesia sehingga akhirnya PepsiCo kembali ke Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi langkah PepsiCo untuk membangun fasilitas manufakturnya di Tanah Air.
Dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, kelas menengah yang tumbuh pesat dan masuk dalam jajaran 15 ekonomi terbesar dunia, Bahlil menyebut langkah PepsiCo masuk ke Indonesia sangat tepat.
"Karena itu menurut saya alangkah ruginya kemudian kalau teman-teman yang melakukan proses industri, tidak membangun manufakturnya di Indonesia," imbuhnya.
Pabrik PepsiCo yang akan dibangun di atas lahan seluas 6 hektare di Cikarang rencananya akan memproduksi sejumlah produk makanan ringan. Proses produksi diharapkan sudah bisa dimulai pada awal 2025 mendatang. Kendati demikian, pihak PepsiCo masih enggan menyebut merek-merek makanan ringan yang akan diproduksi.
CEO PepsiCo Indonesia Asif Mobin menyebut pabrik tersebut akan fokus untuk memproduksi makanan ringan untuk memenuhi pasar domestik. Meski fokus di pasar domestik, PepsiCo juga menargetkan bisa mengekspor produksi pabrik Cikarang ke negara-negara yang memiliki preferensi halal.
Baca juga:
"Ini baru awalan, kami baru pertama kali investasi langsung di Indonesia, ke depan akan ada produk lainnya," katanya.
Dalam operasinya, pabrik PepsiCo akan menerapkan prinsip berkelanjutan dengan menggunakan 100 persen sumber listrik terbarukan.
Perusahaan juga akan menerapkan 100 persen pemanfaatan air daur ulang serta mengadopsi pendekatan net water positive dari hari pertama beroperasi, guna mendukung inisiatif ESG di tingkat regional.
Tidak hanya itu, perusahaan berkomitmen untuk mendukung upaya hilirisasi industri dengan menyerap tenaga lokal, memanfaatkan bahan baku lokal hingga memberdayakan petani untuk praktik pertanian yang lebih berkelanjutan.