Ada 'Bo' di LRT Jabodebek, Anggota DPR ke Menhub: Warga Protes Kok Tak Lewat Bogor?
JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Mulyadi menyoroti LRT Jabodebek yang beberapa hari lalu diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mempertanyakan penamaan moda transporasi ini.
Kata Mulyadi, LRT Jabodebek ini merupakan singkatan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Namun, transportasi massal ini tidak sampai wilayah Bogor.
Hal ini disampaikan Mulyadi di dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Rabu, 30 Agustus.
“Selamat walaupun saya protes, LRT Bapak di-launching. Disebutnya Jabodebek saya agak protes Pak. Kenapa? Karena ada Bogor sebenarnya,” tutur Mulyadi.
Menurut Mulyadi, jika memang trasnportasi massal ini tidak melewati wilayah Bogor, seharunya dinamakan Jadebek bukan Jabodebek.
“Harusnya Jadebek, karena warga Bogornya protes ke saya karena LRT belum sampai ke Bogor. Tapi kenapa namanya Jabodebek? Sederhana, tapi bagi kami penting Pak, karena nama Bogornya dibawa,” ucapnya.
Seperti diketahui, LRT Jabodebek diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Senin 28 Agustus lalu. Di awal pengoperasiannya tercatat 5.000 orang menggunakan transportasi massal ini.
Baca juga:
Untuk menarik minat masyarakat, pemerintah memberlakukan promo tarif LRT Jabodebek dalam rangka HUT Ke-78 RI. Adapun promo yang diberlakukan adalah potongan atau diskon sebesar 78 persen yang diwujudkan dalam tarif flat sebesar Rp5.000.
Promo diskon 78 persen berlaku untuk seluruh lintas pelayanan. Promo ini juga berlaku sejak diresmikan 28 Agustus sampai dengan akhir bulan September 2023.
Untuk selanjutnya, Kementerian Perhubungan sudah menyiapkan skema tarif promo maksimal Rp20.000 untuk jarak terjauh, dan di bawah Rp20.000 untuk selain jarak terjauh, sampai dengan akhir Februari 2024.