Pertamina International Shipping Perbanyak Investasi Gas dan Chemical

JAKARTA - Subholding Integrated Marine Logistics PT Pertamina (Persero) yakni PT Pertamina International Shipping (PIS) berencana mengembangkan bisnisnya sesuai dengan rencana pemerintah yang giat melakukan transisi energi.

Direktur Perencanaan Bisnis PIS, Wisnu Medan Santoso mengatakan, dengan demikian PIS mulai melakukan pergeseran bisnis ke arah gas.

"Kalau dilihat profil investasi kita lebih banyak invest ke kapal gas dan kapal chemical," ujarnya dalam diskusi online, Selasa 29 Agustus.

Lebih jauh ia menjelaskan postur investasi perusahaan lebih condong ke gas karena gas dianggap paling mampu menggantikan energi fosil di Indonesia maupun di kawasan regional. Sementara itu untuk chemical, kata dia masih beum tergantikan di Indonesia.

"Karena dari sisi transport sudah terganti EV tapi kebutuhan akan chemical produksi masih tetap ada. Jadi itu salah satu sektor yang akan terus kita kejar," beber Wisnu.

Adpaun yang saat ini masih banyak diangkut PIS adalah gas dalam bentuk Liquefied Petroleum Gas (LPG).

Wisnu mengungkapkan dalam waktu dekat pihaknya akan mulai berinvestasi pada kapal pengangkut Liqufied Natural Gas (LNG).

"Mohon doanya mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kita finalkan dan kita bisa memiliki kapal LNG ke depannya," beber Wisnu.

Wisnu menambahkan tren pertumbuhan PIS sepanjang 2023 masih sangat baik. MEski dari sisi harga aset masih cenderung tinggi, ia meyakini masih ada ruang bagi PIS untuk bertumbuh salah satunya dari captive market.

"Marketnya sangat baik bahkan di 2024 masih akan sangat bullish," kata dia.

Menurut Wisnu hal ini didorong jugaoelh sektor upstream yang kembali bergairah seperti Masela dan IDD yang masing-masingnya akan dikembangkan ke depannya.

"Fortunatelly upstream Indonesia kebanyakan offshore itu kita lihat ada peran PIS bisa ambil bagian di situ," pungkas Wisnu.