3 Hari Kerja Keras, Api yang Hanguskan Lahan Sekitar 100 Hektare di Gunung Ciremai Berhasil Dipadamkan

KUNINGAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat menyampaikan, kebakaran yang melanda kawasan hutan di Gunung Ciremai sudah padam setelah tiga hari dilakukan upaya pemadaman bersama.

"Kebakaran sudah berhasil diatasi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu kepada wartawan di Kuningan, Antara, Minggu, 27 Agustus. 

Kebakaran hutan terjadi sejak Jumat, 25 Agustus siang, kemudian dilakukan upaya pemadaman oleh petugas dari Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dan petugas gabungan lainnya, hingga kobaran api bisa dipadamkan.

Ada lima titik kobaran api yang membakar hutan. Tiga titik masih terus dipantau dan dipastikan tidak kembali muncul kobaran api yang menjalar ke kawasan hutan lainnya.

"Sampai hari ini yang menjadi perhatian kita adalah di Karang Dinding, Cileutik, dan Panja Koma. Dari lima titik, kita mengerucut di tiga daerah itu," kata Indra.

Ia menyampaikan bahwa kebakaran hutan itu dilaporkan telah menghanguskan lahan sekitar 100 hektare, namun saat ini masih terus dicek di lapangan agar hasilnya akurat untuk dasar dilakukan rehabilitasi.

Terkait kepulan asap yang masih terlihat di beberapa titik, kata Indra, hal itu merupakan dampak dari hasil pemadaman yang sudah dilakukan oleh petugas.

"Untuk sementara sudah tidak ada titik api, kalau ada kepulan asap itu memang muncul selesai pemadaman," katanya.

Meskipun kebakaran hutan sudah padam, kata dia, jajarannya maupun seluruh petugas gabungan tetap siap siaga untuk mengantisipasi dan melakukan upaya apabila kembali muncul kobaran api di wilayah itu.

Pemkab Kuningan, lanjut dia, sudah menetapkan Status Siaga Darurat kekeringan dan lahan sebagai langkah strategis untuk melakukan penanggulangan dengan cepat dan tepat.

"Pada saat ini di Kabupaten Kuningan kita sudah menetapkan Status Siaga Darurat kekeringan dan lahan, sehingga langkah-langkah strategis bisa dilakukan," katanya.

Kebakaran hutan tersebut merusak tanaman alang-alang, kaliandra, dan semak belukar yang mudah terbakar.