10 Tahun Pemerintahan Joko Widodo Disebut Sebagai Pijakkan Indonesia Maju
JAKARTA – Pakar dan praktisi hukum terkemuka Indonesia, Melli Darsa, legacy yang dibangun oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi batu pijakkan penting dalam perjalanan Indonesia sebagai negara maju.
Melli menyebut, Presiden Jokowi telah berhasil membukti pandangan awal banyak pihak, termasuk saya sendiri mengenai pemahamannya terhadap ekosistem regulasi dan hukum tata negara yang kompleks.
"Beliau berhasil membuat dobrakan-dobrakan yang diperlukan untuk membenahi regulasi di Indonesia yang amat penting untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum bagi masyarakat dan pelaku usaha,” ujar Melli dalam keteranganya, Jumat 18 Agustus.
Melli, yang berpengalaman lebih dari 30 tahun di bidang hukum dan regulasi Indonesia, lebih lanjut mengatakan bahwa Presiden Jokowi walau kerap dikritisi dengan metode yang diambil, tidak dapat dipungkiri bahwa ia telah berhasil melakukan transformasi yang signifikan dalam bidang hukum dan regulasi di Indonesia melebihi dari Presiden sebelumnya di era pasca Reformasi.
kata dia, dobrakan-dobrakan yang diperkenalkan oleh Presiden Jokowi dalam membenahi hukum dan regulasi di Indonesia telah memberikan dampak yang kuat yang akan berkelanjutan ke tahun-tahun yang mendatang.
Komitmennya untuk meningkatkan kemudahan berbisnis dan menciptakan ekosistem finansial yang lebih baik, dengan keberaniannya menghadirkan metode, konsep dan pranata hukum baru menunjukkan efektivitasnya untuk menciptakan solusi hukum atas permasalahan sosio ekonomi masyarakat yang ada.
"Kesemua ini turut memegang andil dalam membantu Indonesia meraih posisi yang lebih baik dalam peringkat ease of doing business secara global, " jelasnya.
Berdasarkan ranking Ease of Doing Business (EoDB) yang dirilis oleh World Bank dimana mencakup penilaian untuk indikator terkait kemudahan izin konstruksi, akses listrik, pengurusan legalitas properti, fasilitas kredit, perpajakan, prosedur ekspor-impor, sampai perlindungan hukum terhadap investor yang memiliki saham minoritas, pada tahun 2015, Indonesia berada di peringkat 114 dari 190 negara. Sedangkan saat ini pada tahun 2023, peringkat Ease of Doing Business (EoDB) Indonesia ada di peringkat 73 dan 190 negara.
Baca juga:
Melli juga menyoroti pentingnya keberlanjutan dari legacy yang telah diwariskan oleh Jokowi. Dalam pandangannya, pembangunan Indonesia harus terus berlanjut di atas fondasi yang telah diletakkan selama sepuluh tahun pemerintahan Jokowi.
"Indonesia harus berjalan menuju masa depan dengan membangun pada legacy ini. Kontinuitas dalam pembangunan akan menjadi kunci menuju visi Indonesia Emas 2045," tutup Melli.