Upaya Keras Pengacara The 1975 Selesaikan Gugatan Konser Kontroversial di Malaysia
JAKARTA - Pengacara band The 1975 berupaya keras untuk menyelesaikan gugatan yang dihadapi Matty Helay dkk terkait penampilan kontroversial mereka di Malaysia bulan lalu.
Future Sound Asia (FSA), penyelenggara Good Vibes Festival (GVF) Kuala Lumpur, menuntut The 1975 membayar 12,3 juta ringgit atau setara Rp40,8 miliar sebagai ganti rugi setelah "perilaku tidak senonoh" Healy yang menyebabkan pembatalan festival tersebut.
Pengacara FSA sebelumnya mengonfirmasi bahwa mereka mengeluarkan Surat Klaim tujuh hari sebelum proses hukum di pengadilan Inggris dimulai.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan kepada kantor berita PA pada Rabu, 16 Agustus, David Matthew, penasihat hukum FSA, mengatakan proses resolusi "sedang berlangsung".
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa pengacara kami telah menerima komunikasi dari pengacara band dan kami terus mengejar masalah tersebut, sesuai pernyataan kami sebelumnya," kata Matthew.
Baca juga:
Dia melanjutkan: "Proses penyelesaian sengketa sekarang sedang berlangsung dan atas saran penasihat hukum, kami tidak memiliki komentar lebih lanjut saat ini."
Selama penampilan The 1975 pada 21 Juli – hari pertama dari festival tiga hari – Healy mabuk di atas panggung, menghancurkan drone yang dioperasikan penyelenggara dan menciumi bibir MacDonald di depan orang banyak.
Set itu dipotong pendek dan keesokan harinya festival dibatalkan oleh pihak berwenang. Bukan cuma itu, baik Healy maupun The 1975 juga dilarang tampil di negara tersebut.