Inggris Tangkap Tiga Tersangka Mata-mata untuk Rusia: Warga Negara Bulgaria, Salah Satunya Perempuan

JAKARTA - Tiga orang warga Bulgaria ditangkap dan didakwa oleh otoritas Inggris dengan tuduhan melakukan aksi spionase untuk Rusia, salah satunya adalah wanita, yang ditangkap pada Bulan Februari lalu dan ditahan sejak saat itu.

Ketiganya adalah Orlin Roussev (45) dari Great Yarmouth, Norfolk, Bizer Dzhambazov (41) dan Katrin Ivanova (31) dari Harrow, London barat laut.

Mengutip BBC 15 Agustus, ketiganya telah tinggal di Inggris selama bertahun-tahun, bekerja di berbagai pekerjaan dan tinggal di sejumlah properti pinggiran kota.

Detektif kontra-terorisme dari Kepolisian Metropolitan, yang memiliki tanggung jawab kepolisian nasional untuk spionase menangkap ketiganya di bawah Undang-Undang Rahasia Resmi.

Mereka didakwa memiliki dokumen identitas dengan "niat yang tidak benar", dan diduga mengetahui bahwa dokumen itu palsu, meliputi paspor, kartu identitas dan dokumen lainnya untuk Inggris, Bulgaria, Prancis, Italia, Spanyol, Kroasia, Slovenia, Yunani dan Republik Ceko.

Rencananya, ketiga terdakwa akan diadili di Old Bailey, London pada Bulan Januari. Mereka belum memasukkan pembelaan atas dakwaan tersebut.

Sebelumnya, polisi kontra-terorisme telah berbicara secara terbuka tentang meningkatkan dugaan ancaman dan spionase negara, terutama yang berkaitan dengan Rusia.

Itu berkaca dari sejumlah insiden beberapa tahun terakhir yang melibatkan operasi intelijen Rusia di Inggris.

Pada tahun 2018, agen Rusia berusaha membunuh mantan agen ganda Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury, Wiltshire, menggunakan racun saraf mematikan Novichok. Pasangan itu, serta detektif Nick Bailey yang merespons, harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Di penghujung tahun itu, Dawn Sturgess, meninggal dunia setelag terkena racun saraf yang ditinggalkan di dalam botol parfum.

Pada tahun 2006, mantan perwira intelijen Rusia Alexander Litvinenko tewas di London, setelah diduga diracuni oleh pembunuh yang bekerja untuk Rusia.

Diketahui, Inggris telah mempertajam fokusnya pada ancaman keamanan eksternal, mengesahkan undang-undang keamanan nasional yang baru bulan lalu, guna menangkal spionase dan campur tangan asing dengan alat yang diperbarui dan ketentuan pidana, seperti dikutip dari Reuters.

Tahun lalu, kepala intelijen dalam negeri (MI5) Inggris mengatakan, lebih dari 400 tersangka mata-mata Rusia telah diusir dari Eropa.