Toyota Indonesia Menyokong Transisi Kendaraan Listrik dengan Peningkatan TKDN
Jakarta - Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) terus berkomitmen untuk mempercepat transisi menuju kendaraan listrik dengan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada berbagai kendaraan elektrik yang diproduksi.
Presiden Direktur PT TMMIN, Nandi Julyanto, menjelaskan bahwa baterai, motor listrik, dan Power Control Unit (PCU) adalah tiga komponen kunci yang mendorong pengembangan kendaraan listrik. TMMIN berupaya meningkatkan TKDN untuk komponen-komponen tersebut melalui berbagai cara, termasuk joint venture atau lokal produksi.
"Kami akan terus berupaya meningkatkan TKDN dalam hal elektrifikasi, baik melalui kerjasama atau lokal produksi, ini adalah fokus kami," kata Nandi seperti yang dikutip dari ANTARA pada Senin, 7 Agustus.
Proses perancangan komponen ini melibatkan berbagai tahapan, mulai dari perakitan, pengelasan, hingga pembuatan paket baterai. Saat ini, TMMIN sedang mengevaluasi pemasok yang potensial. Lokalisasi produksi mungkin dimulai dari motor listrik.
Selain itu, penting bagi Indonesia untuk mencapai skala ekonomi yang memungkinkan efisiensi dalam segala aspek serta daya saing yang tinggi.
Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam, menambahkan bahwa TKDN juga berhubungan dengan kelancaran produksi di TMMIN. Semakin tinggi TKDN yang tercapai, semakin lancar produksi, dan rantai pasokan bisa lebih terkendali.
"Kita perlu merumuskan kebijakan apa yang diperlukan agar pasar mobil listrik bisa tumbuh di Indonesia," ujar Bob.
Selain itu, para investor juga perlu melihat kebijakan yang berlaku dalam beberapa tahun ke depan, agar hal ini dapat mempengaruhi minat pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca juga:
Thailand adalah contoh yang bisa diambil. Pasar mobil listrik di Thailand berkembang pesat karena diberlakukannya pajak yang lebih rendah daripada Indonesia.
Saat ini, pabrik Karawang 1 dan 2 telah merakit dua model kendaraan hibrid, yaitu Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross, dengan TKDN baterai sekitar 30 hingga 40 persen.
Di pabrik ini, dua jenis baterai dirakit: baterai nikel dengan voltase 201,6 volt dan baterai lithium-ion dengan voltase 175,2 volt. Kapasitas produksi perakitan baterai di dua pabrik TMMIN ini adalah 9000 per bulan, namun penggunaannya saat ini hanya sekitar 6000-an.
Produksi kendaraan di pabrik-pabrik ini tidak hanya memenuhi permintaan di dalam negeri, tetapi juga diekspor ke beberapa negara.
Kendaraan listrik memiliki peran penting dalam menjawab kebutuhan masa depan dan berkontribusi dalam menjaga lingkungan. Toyota Indonesia juga tetap fokus pada pengembangan kendaraan bermesin bensin dengan efisiensi bahan bakar yang tinggi