Kans Sandiaga Jadi Cawapres Ganjar Dianggap Terbuka Lebar Usai Manuver Erick Thohir Diulas Lewat Podcast Tempo
JAKARTA - Kans Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang dinilai menguat usai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bermasalah dengan konten podcast Tempo ‘Bocor Alus Politik’.
Konten podcast membahas ‘Manuver Erick Thohir Lewat PSSI dan BUMN yang Tak Disukai PDIP' lantas dilaporkan Erick Thohir ke Dewan Pers. Erick menilai tayangan itu tak memenuhi prinsip kerja jurnalistik dan kode etik wartawan.
Proses mediasi dalam sengketa podcast Tempo dengan Erick melahirkan keputusan yang menyatakan pihak Tempo bersalah. Proses mediasi Dewan Pers yang berlangsung Senin, 17 Juli menyatakan Tempo melanggar tiga pasal kode etik.
Konten yang dibuat tim podcast Tempo tersebut melanggar Pasal 1, Pasal 2, dan Pasal 3 Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Konten tersebut juga dinyatakan tidak berimbang, tidak jelas sumbernya, tidak uji informasi, mencampurkan fakta dan opini, juga menghakimi. Risalah keputusan penyelesaian mediasi Erick-Tempo itu telah diterima pengacara Erick, Ifdhal Kasim.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan hal itu akan sedikit banyak berpengaruh pada kans Erick terpilih menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar.
Menurutnya, Erick seharusnya bersikap yang lebih baik saat berhadapan dengan media.
"Sedikit besar berpengaruh ada dampaknya, kan media semestinya menjadi kawan. Harus baik dengan media. Besar kecilnya bisa jadi ada dampaknya," kata Ujang dalam keterangan tertulis, Selasa, 8 Agustus.
Atas kejadian ini, Ujang menilai, Sandiaga jadi lebih berpeluang untuk mendampingi Ganjar saat ini. Pasalnya, lanjut Ujang, PPP yang merupakan parpol tempat Sandi bernaung saat ini telah resmi berkoalisi dengan PDIP secara resmi untuk mengusung Ganjar.
Menurutnya, Erick pun telah mengambil langkah antisipasi bila kelak tak terpilih mendampingi Ganjar, yakni dengan mencoba menjadi cawapres pendamping Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
"Sandi lebih berpeluang, karena Sandi dari PPP yang sudah berkoalisi dengan PDIP. Makanya strategi Erick itu bila tidak jadi cawapres Ganjar, Erick ingin jadi cawapres Prabowo," katanya.
Sebagai informasi, Ketua PDIP Puan Maharani menyatakan kandidat bakal cawapres pendamping Ganjar sudah mengerucut ke lima nama. Daftar kandidat cawapres yang akan mendampingi Ganjar itu mengerucut dari semula 10 nama.
"Dulu ada 10 nama sekarang sudah mengerucut ke 5 nama," ucap Puan usai menghadiri acara ulang tahun PKB di Solo pada Minggu, 23 Juli.
Mereka adalah Sandi, Erick, mantan Panglima TNI Andika Perkasa, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), serta Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).