Bongkar Tenda Pengungsian Kebakaran Kapuk Muara, Walkot Jakut: Lebih dari Seminggu di Sana Tidak Sehat

JAKARTA - Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim menyebut pihaknya telah membongkar tenda pengungsian warga terdampak kebakaran di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

"Di Kapuk Muara, tenda pengungsiannya sudah dibongkar karena memang pengungsian paling lama itu seminggu. Lebih dari itu, enggak sehat di sana," kata Ali di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 7 Agustus.

Rata-rata, kata Ali, warga korban kebakaran yang terjadi pada Minggu, 30 Juli, kini tinggal di rumah kontrakan. Meski tempat pengungsian telah dibongkar, Ali menegaskan pemerintah tetap membuka layanan kependudukan bagi dokumen warga yang hangus dilahap api.

"Tetap pelayanan untuk itu berjalan, misalnya yang kebakar itu kartu keluarga, KTP, atau semua yang kebakar, itu sambil berjalan langsung dilayani di kelurahan," ujar dia.

Begitu juga dengan pelayanan kesehatan. Korban kebakaran masih mendapat perawatan di puskesmas setempat. Pemkot Jakut juga tengah mendata siswa yang tempat tinggalnya terdampak si jago merah tersebut.

"Anak-anak sekolah itu sudah didata, terutama di SD 03 kapuk muara itu sudah terdata, sudah difasilitasi untuk sekolah lagi, termasuk perlatan-peralatab bantuan keperluan untuk sekolahnya," jelas Ali.

Kebakaran hebat terjadi di Jalan Vikamas Selatan, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu, 30 Juli. Sebanyak 400 rumah terdampak kebakaran yang sebagian di antaranya luluh lantak.

Dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, setidaknya 200 KK atau 1.109 warga terpaksa mengungsi di tenda pengungsian yang berada di Jalan Kapuk Utara 2 untuk sementara waktu buntut rumahnya terdampak kebakaran.