Pantau 255 Titik, Pertamina Pastikan Pasokan Elpiji 3 Kg Aman

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) bersama dengan Pemerintah Daerah dan aparat penegak hukum mengecek langsung ketersediaan elpiji subsidi 3 kilogram (Kg) di 255 titik untuk memastikan pasokan di daerah aman dan tepat sasaran.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, sidak dan Pemantauan dilakukan hingga tingkat pangkalan di seluruh wilayah di Indonesia, mulai dari Sumatra Bagian Utara (5 titik), Sumatra Bagian Selatan (7 titik), Jawa Bagian Barat (83 titik), Jawa Bagian Tengah (78 titik), Jawa Timur dan Bali (16 titik), Kalimantan (59 titik), dan Sulawesi (7 titik).

"Pertamina secara proaktif memantau dan melakukan langkah-langkah positif seperti Sidak dan Operasi Pasar apabila diperlukan dalam rangka memastikan pasokan elpiji 3 Kg aman dan penyaluran kepada masyarakat yang membutuhkan bisa tepat sasaran," ujarnya kepada media, Rabu, 2 Agustus.

Ia menambahkan, pemantauan distribusi elpiji subsidi juga dilakukan Pertamina Pusat di daerah-daerah melalui Pertamina Integrated Enterprise and Data Command Centre (PIEDCC) dan kunjungan langsung Direktur Utama Pertamina (Persero) Nicke Widyawati ke sejumlah daerah.

Fadjar menerangkan, hasil dari sidak dan operasi pasar yang telah dilakukan menunjukkan dampak positif. Pasokan LPG 3 Kg di beberapa daerah dalam kondisi aman dan terkendali tanpa adanya kekurangan suplai dan tidak terjadi antrean.

"Kami terus melakukan pemantauan lapangan secara serentak di seluruh wilayah kerja dan setelah itu langsung melakukan operasi pasar bagi daerah yang memerlukan. Dampaknya baik, di banyak daerah pasokan aman,” ujar Fadjar.

Pertamina juga terus mengedukasi masyarakat agar LPG bersubsidi hanya digunakan bagi masyarakat sesuai sasaran yang ditetapkan Pemerintah yakni kelompok kurang mampu dan usaha kecil dan mikro.

"Bagi masyarakat mampu yang masih menggunakan LPG 3Kg agar beralih ke LPG Non Subsidi, agar saudara-saudara kita yang membutuhkan tetap dapat menggunakan haknya," imbuh Fadjar.